JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa hasil survei menunjukan permintaan dan penawaran pembiayaan perbankan mengindikasikan penyaluran kredit baru pada Agustus 2021 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan hal tersebut terutama didorong oleh jenis penggunaan KPR dan kredit konsumsi lainnya. Sementara untuk jenis Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI) diperkirakan melambat.
Berdasarkan kelompok bank, pertumbuhan penyaluran kredit baru pada Agustus 2021 diyakini terjadi pada bank umum dan Bank Pembangunan Daerah (BPD), sementara penyaluran kredit pada Bank Umum Syariah (BUS) melambat.
“Untuk keseluruhan triwulan III 2021, penyaluran kredit baru juga diperkirakan tumbuh, meski tidak setinggi pertumbuhan triwulan sebelumnya,” ujar dia seperti yang dilansir laman resmi, Jumat, 17 September.
Erwin menambahkan, hasil survei menunjukkan kebutuhan pembiayaan korporasi pada Agustus 2021 tetap tumbuh, meskipun melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Hal itu tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang1 (SBT) sebesar 0,9 persen, lebih rendah dari 1,8 persen pada Juli 2021.
“Sejumlah sektor seperti sektor pertambangan, industri pengolahan, dan jasa kesehatan terindikasi memiliki kebutuhan pembiayaan yang tidak setinggi bulan sebelumnya terutama dipengaruhi oleh menurunnya kegiatan operasional,” tutur dia.
BACA JUGA:
Di sisi lain, Sambung Erwin, terdapat sejumlah sektor yang terindikasi memiliki kebutuhan pembiayaan yang meningkat, yaitu sektor real estate, jasa perusahaan dan informasi dan komunikasi terutama untuk mendukung aktivitas operasional, membayar kewajiban yang jatuh tempo dan aktivitas investasi.
“Hasil survei juga mengindikasikan penambahan permintaan pembiayaan oleh rumah tangga pada Agustus 2021 terpantau meningkat. Bank umum masih menjadi preferensi sumber utama penambahan pembiayaan responden rumah tangga, dengan jenis pembiayaan yang diajukan mayoritas berupa kredit multiguna dan kredit kendaraan bermotor,” tutup Erwin.