Pramugari Boleh Berhijab, Garuda Indonesia Tak Libatkan di Penerbangan yang Sediakan Alkohol
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. (Foto: Mery Handayani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menegaskan tidak pernah melarang awak kabin atau pramugari untuk memakai hijab dalam melaksanakan tugasnya.

“Garuda tidak pernah melarang awak kabin kita menggunakan hijab. Namun karena pilihan, kita jarang melihat yang berhijab. Sekarang sudah banyak, kita persilahkan,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 14 April.

Namun, sambung Irfan, pihaknya menerapkan aturan tidak bahwa pramugari yang menggunakan hijab tidak akan ditugaskan dalam penerbangan yang menjual minuman beralkohol.

“Hanya kami minta mereka untuk sama-sama menjaga akidah, kita tidak akan menugaskan mereka pada penerbangan yang masih menyediakan minuman beralkohol,” ujarnya.

Sebelumnya, Garuda Indonesia terus membuka opsi dan melakukan kijian penggunaan hijab bagi pramugari Garuda Indonesia. Kajian tersebut dibutuhkan untuk meyesuaikan atribut seragam awak pesawat.

“Hal ini yang kami yakini perlu dilandasi kajian yang prudent dan komprehensif atas penyesuaian kebijakan atribut seragam awak pesawat baik dari aspek operasional maupun aspek penunjang lainnya atas kepentingan profesi awak pesawat,” kata Irfan.

Kata Irfan, pihaknya jugas terus menjalin komunikasi intensif dengan berbagai stakeholder terkait untuk memastikan kesiapan penggunaan hijab bagi pramugari Garuda Indonesia dapat dilandasi oleh kebijakan operasional yang komprehensif.

Saat ini melalui sejumlah layanan rute penerbangan, Garuda Indonesia juga telah menerapkan penyesuaian atribut seragam awak pesawat mengacu pada regulasi destinasi tujuan maupun terkait kepentingan layanan penerbangan haji dimana pramugari menggunakan seragam abaya yang disertai hijab.