Bagikan:

JAKARTA - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas), Tutuka Ariadji memperkirakan konsumsi BBM bersubsidi untuk periode Hari Raya Idulfitri (RAFI) tahun 2023 akan mengalami peningkatan.

"Untuk RAFI ini totalnya lebih besar dari tahun kemarin menurut perkiraan kami," ujar Tutuka yang dikutip Selasa 11 April.

Menurut Tutuka, saat ini yang perlu dipahami bersama adalah pola konsumsi BBM tahun ini dengan tahun sebelumnya akan berbeda karena waktu libur tahun ini lebih panjang sehingga diperkirakan puncak libur panjang tidak drop ke bawah tapi sekitar dua minggu ada di puncak.

"Polanya berbeda dengan tahun sebelumnya dimana waktu liburnya pendek sehingga diperlukan ketahanan yang cukup lama untuk mensuplai jumlah pasokan pada saat puncak," ujar Tutuka.

Untuk itu ia memperkirakan konsumsi BBM jenis umum seperti Solar dan Pertalite dipastikan akan meningkat dibandingkan tahun 2022.

"Tap kalo yang subsidi tadi kemungkinan lebih besar dari sebelumnya. Selama setahun nanti akan lebih besar dari tahun sebelumnya," imbuh Tutuka.

Menurut Tutuka, peningkatan konsumsi ini juga didorong oleh aktivitas masyarakat yang kembali normal pasca pandemi COVID-19.

Tidak hanya untuk solar dan Pertalite, Tutuka bilang, lonjakan konsumsi BBM ini juga berlaku untuk elpiji.

"Karena sudah kembali ke normal kan jadi kita prediksi lebih dari sebelumnya termasuk Elpiji, Solar dan Pertalite lebih besar dari sebelumnya," pungkas Tutuka.

Sementara itu Pertamina Patra Niaga memperkirakan terjadi peningkatan demand harian BBM selama Hari Raya Idulfitri Tahun 2023 yakni Gasoline meningkat 10,3 persen, Avtur meningkat 7,3 persen sedangkan Kerosene diperkirakan turun 1,4 persen dan Gasoil turun 8,7 persen.