Bagikan:

JAKARTA - PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX) mencatatkan laba bersih periode berjalan sebesar Rp11 miliar pada kuartal I-2023. Capaian ini tumbuh 36,1 persen year on year (yoy) dibandingkan sebelumnya sebesar Rp8 miliar pada kuartal I-2022.

Direktur Utama MMI Mengky Mangarek menyampaikan laba bersih tersebut ditopang oleh penjualan perseroan yang mencapai Rp52 miliar pada kuartal I 2023, atau naik 42,7 persen yoy dibandingkan tahun lalu.

"Hal ini sangat menggembirakan karena terbukti strategi menggunakan IP (intellectual property) berhasil meningkatkan kinerja perusahaan," ujar Mengky.

Pada 2023, dia menyampaikan MMI melakukan inovasi tidak hanya pada produk masker, namun, mulai masuk ke industri produk konsumsi sehari-hari di antaranya tissue, wet tissue, serta makanan cepat saji seperti roti, sosis dan juga minuman cepat saji, seperti kopi, teh dan air mineral dalam kemasan yang berbasis IP.

"MMI sudah mengeluarkan selain masker fashion, aromatherapy patch, dan sekarang perusahaan akan meluncurkan produk makanan dan minuman cepat saji, dan produk konsumsi setiap hari dan produk kecantikan, dan perawatan kulit/diri. Belum lagi nanti di pertengahan tahun ini kami berencana membuka flagship store di Jabodetabek," ujar Mengky.

Pihaknya menjelaskan kinerja perseroan pada 2023 bisa melampaui tahun lalu dikarenakan adanya beberapa inovasi, seperti pembuatan produk-produk masker yang fashionable dan berlisensi IP internasional, sehingga memberikan tambahan value added ke para customer.

Meskipun produk yang diluncurkan berkualitas internasional, namun, dia menyebut harga yang ditetapkan terjangkau oleh masyarakat dengan kisaran 10 ribu hingga 39 ribu, serta bisa dijangkau dengan mudah karena perseroan menjalin kolaborasi dengan Alfamart dan Indomaret yang jalur distribusinya mencapai 40.000 toko di Indonesia.

Lebih lanjut, pihaknya optimistis MMI akan mencapai pertumbuhan marketing sales yang signifikan dari Rp175 miliar pada 2022 menjadi 250 hingga 300 miliar pada 2023, atau naik sekitar 30 hingga 40 persen yoy.

Dia menjelaskan hal tersebut ditopang oleh tiga kategori produk baru yaitu F&B, kecantikan dan perawatan kulit , serta FMCG yang menggunakan lisensi IP.

Selain itu, pihaknya berharap margin MMI akan tumbuh di atas Rp50 miliar pada tahun 2023.