Bagikan:

JAKARTA - Emiten konstruksi pelat merah, PT Waskita Karya Tbk. (WSKT) masih mengalami tekanan pada posisi bottom line, meski mengalami kenaikan pendapatan sepanjang 2022. Waskita Karya justru mencatat rugi bersih yang meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Berdasarkan laporan keuangan WSKT, dikutip Senin 10 April, perseroan mencatatkan pendapatan Rp15,30 triliun pada 2022. Angka tersebut meningkat 25,18 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp12,22 triliun.

Pendapatan WSKT ditopang oleh jasa konstruksi sebesar Rp13,56 triliun atau melesat 33,47 persen dibanding 2021. Disusul oleh pendapatan jalan tol sebesar Rp916,56 miliar dan pendapatan sektor bisnis lainnya seperti properti maupun penjualan infrastruktur.

Seiring meningkatnya pendapatan, beban pokok pendapatan WSKT juga ikut melambung 34,16 persen menjadi Rp13,85 triliun. Alhasil, laba bruto perseroan terpangkas 23,65 persen menjadi Rp1,44 pada 2022.

Adapun, WSKT mencatatkan rugi bersih sebesar Rp1,89 triliun pada 2022, atau membengkak 73,3 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,09 triliun.

Berdasarkan neraca, total aset WSKT juga menyusut 5,18 persen menjadi Rp98,23 triliun dibanding tahun 2021 yang senilai Rp103,60 triliun.

Sementara itu, liabilitas Waskita turun menjadi Rp83,98 triliun pada 2022, dibanding tahun sebelumnya Rp88,14 triliun. Ekuitas juga berkurang menjadi Rp14,24 triliun dibanding Rp15,46 pada 2021.