Bagikan:

JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah berhasil melakukan pelunasan pokok dan bunga atas obligasi yang telah jatuh tempo di tahun ini. Adapun nilai obligasi dan bunga yang dibayarkan adalah senilai Rp1,70 triliun.

Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan obligasi yang jatuh tempo pada 28 September tersebut terdiri dari Obligasi Berkelanjutan II Tahap II 2016 dengan pokok Rp900,00 miliar dan bunga Rp19,12 miliar dan Obligasi Berkelanjutan III Tahap III 2018 seri A dengan pokok Rp761,00 miliar dan bunga Rp22,95 miliar.

"Pembayaran obligasi ini merupakan salah satu bentuk komitmen perseroan dalam melaksanakan kewajibannya kepada investor obligasi dan merupakan bagian dari strategi 8 Stream Penyehatan Keuangan Waskita dalam hal restrukturisasi," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat, 1 Oktober.

Ia mengatakan sumber dana atas pelunasan obligasi tersebut berasal dari penerbitan baru Obligasi III Waskita Karya Tahun 2021 yang ditujukan untuk proses refinancing dan tambahan modal kerja perseroan.

Lebih lanjut, kata Destiawan, penerbitan atas obligasi baru tersebut juga mendapatkan penjaminan penuh dari pemerintah. Perseroan berhasil menerima dana sejumlah Rp1,77 Triliun melalui penerbitan obligasi baru tersebut.

"Ke depannya perseroan akan terus fokus menjalankan strategi tersebut dalam rangka menjamin going concern perseroan," ucapnya.

Destiawan mengklaim dampak positif dari implementasi 8 stream penyehatan keuangan Waskita ini juga mulai tercermin pada kinerja konsolidasian perseroan pada semester I 2021. Berdasarkan laporan keuangan audited per 30 Juni 2021, perusahaan mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp291,99 miliar pada kuartal II tahun ini atau meningkat dibandingkan kinerja pada kuartal pertama tahun yang merugi bersih sebesar Rp136,93 miliar.

Secara total perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp155,06 miliar untuk periode semester pertama tahun 2021 atau tumbuh hingga 111,73 persen yoy jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

"Selanjutnya, perseroan berencana akan menerbitan obligasi dengan penjaminan pemerintah pada tahun 2022 dengan tujuan refinancing dan tambahan modal kerja perseroan," jelasnya.