JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) berhasil meraup dana Rp2,5 triliun dari dua penerbitan surat utang. Masing-masing adalah Obligasi Berkelanjutan (PUB) II Tahap II Tahun 2022 Rp1,75 triliun dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2022 Rp750 miliar.
Bahkan, menurut Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskita, perseroan mencatat kelebihan permintaan (oversubscribe) sebanyak 1,5 kali pada dua surat utang tersebut.
Agung mengungkapkan bahwa catatan ini menandakan tetap tingginya kepercayaan investor terhadap kinerja perseroan yang mampu bertahan di tengah pandemi COVID-19 dan tetap optimistis untuk terus bertumbuh di masa mendatang.
PUB II WIKA Tahap II ini menjadi langkah strategis Perseroan untuk memperbaiki debt profiling serta penyediaan modal kerja Perseroan.
"Dana yang diperoleh lewat obligasi akan digunakan untuk mengubah pinjaman jangka pendek menjadi pinjaman jangka panjang, sehingga sesuai dengan karakteristik proyek perseroan yang mayoritas merupakan proyek multiyears. Dengan demikian, rasio hutang perusahaan tetap terjaga dalam kondisi sehat," terang Agung dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa 22 Februari
BACA JUGA:
Sejalan dengan itu, dana yang didapat dari Sukuk akan digunakan untuk modal kerja proyek infrastruktur dan gedung yang sesuai dengan prinsip syariah di pasar modal.
“Dengan tambahan modal kerja ini, perseroan memiliki ruang gerak yang lebih luas untuk menyelesaikan proyek sekaligus berpeluang untuk mendapatkan proyek-proyek baru,” pungkas Agung.
CATATAN REDAKSI:
Berita ini menjadi ralat atas berita sebelumnya yang berjudul Minat Investor Tinggi, Wijaya Karya Raup Dana Rp4,25 Triliun dari Penerbitan Dua Surat Utang.
Redaksi melakukan kesalahan dalam penulisan nilai perolehan dana tersebut.