Bagikan:

JAKARTA - Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata sekaligus Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno membeberkan sejumlah alasan masyarakat masih memilih sepeda motor sebagai pilihan transportasi untuk mudik Lebaran.

"Masyarakat menggunakan sepeda motor untuk mudik karena keterbatasan biaya dan minim layanan transportasi umum," kata Djoko dalam keterangan tertulisnya yang diterima VOI, Senin, 3 April.

Menurut Djoko, layanan transportasi umum di daerah sudah semakin buruk sehingga pemudik memilih kendaraan sepeda motor.

"Kemudian, pilihan masyarakat untuk mudik memakai sepeda motor dipandang dari sisi penghematan biaya dan kemudahan mobilitas di kampung halaman," ujarnya.

Djoko menyebut, ongkos yang dikeluarkan menggunakan sepeda motor lebih murah ketimbang dengan mobil pribadi atau transportasi umum, sekalipun untuk total pulang pergi dengan dua orang.

"Kelebihan menggunakan sepeda motor saat mudik adalah tetap dapat bepergian kemana-mana di daerah tujuan, entah untuk silaturahmi, wisata atau sekadar jalan-jalan di lingkungan terdekat," ucapnya.

Oleh karena itu, kata Djoko, hal itulah yang tidak dapat diperoleh jika menggunakan moda transportasi umum dan kebetulan di kampung halaman tidak memiliki kendaraan.

"Karenanya, pilihan mudik memakai sepeda motor terasa sangat menguntungkan. Keuntungan ini masih dapat bertambah dengan fleksibilitas waktu berangkat mudik yang lebih santai (tidak terikat waktu) dan tidak perlu buru-buru memesan tiket transportasi umum," terang Djoko.

Dia mengatakan, jika menggunakan transportasi umum, pemudik harus memesan dari jauh-jauh hari dan waktu berangkat sudah terjadwal, serta membutuhkan anggaran yang cukup.

"Lain halnya anggaran minim dan tunjangan hari raya (THR) dikeluarkan perusahaan menjelang Idulfitri. Sementara, tiket menggunakan transportasi umum (bus dan kereta) sudah habis terjual. Sepeda motor menjadi pilihan yang dianggap lebih tepat untuk mudik," pungkasnya.

Adapun berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang memperkirakan adanya potensi 25,13 juta unit sepeda motor yang akan digunakan selama periode mudik Lebaran 2023.