Memperkuat Infrastruktur Ekonomi Syariah Berarti Menyejahterakan Masyarakat
Ilustrasi (Foto: Dok. Kemenkeu)

Bagikan:

JAKARTA - Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara mayoritas muslim terbesar di dunia, namun indeks literasi ekonomi syariah masih belum berada di angka ideal.

Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah KNEKS Sutan Emir Hidayat mengatakan upaya peningkatan literasi tentang ekonomi Islami menjadi prioritas untuk dilakukan percepatan.

“Untuk peningkatan literasi ini, kami juga membuat brand ekonomi syariah yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu di Istana Negara bersamaan dengan Gerakan Nasional Wakaf Uang,” ujarnya seperti yang dilansir laman resmi pada Jumat, 24 Maret.

Menurut Sutan, Indonesia memiliki potensi besar dalam industri syariah. Dengan potensi itu, Indonesia perlu menerapkan strategi agar tidak hanya menjadi target pasar, tetapi juga mampu menjadi pelaku utama.

“Negara kita pun diuntungkan dengan bonus demografi dan posisi sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Upaya Pemerintah untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai produsen halal terkemuka di dunia berpeluang besar terwujud,” tegas dia.

Emir menerangkan bahwa saat ini KNEKS juga melakukan penguatan infrastruktur ekonomi dan keuangan syariah. Salah satunya, KNEKS fokus membentuk Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS).

“Salah satu program prioritas KNEKS adalah pembentukan komite daerah sebagai infrastruktur yang sama fungsinya dengan KNEKS di pusat, tetapi di level daerah. Alhamdulillah hari ini sudah ada 12 KDEKS yang telah berdiri dan beberapa provinsi lagi masih dalam proses,” tutup dia.