Gudang di Pasar Induk Cipinang Terbakar, Kepala Bapanas: Beras Pedagang dan Bulog Aman
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi saat meninjau lokasi kebakaran Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur. (Foto: Dok. Bapanas)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi memastikan beras Bulog dan pedagang lainnya aman. 

Artinya tidak ikut terbakar dalam insiden kebakaran di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta.

Hal ini disampaikan Arief usai meninjau lokasi kebakaran di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta.

Ia juga ditemani Direktur Utama BUMN Holding Pangan ID FOOD Frans Marganda Tambunan dan Direktur Utama BUMD Food Station Pamrihadi Wiraryo.

Seperti diketahui, salah satu gudang di PIBC dilahap si jago merah. Informasi yang dihimpun tidak ada korban jiwa serta tidak ada stok beras yang terbakar.

“Sudah kita lakukan pengecekan, beras pedagang serta 5.000 ton beras Bulog yang dikelola Food Station aman, karena yang terbakar gudang packaging,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu, 22 Maret.

Arief mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir, kondisi beras di PIBC dipastikan aman dan tidak mengganggu distribusi beras untuk DKI Jakarta dan sekitarnya.

“Aktivitas perdagangan dan pendistribusian beras jelang Ramadan dan hari Kamis besok juga dipastikan tetap berjalan normal dan tidak mengalami gangguan,” katanya.

Lebih lanjut, Arief mengatakan, keamanan fasilitas pergudangan di PIBC dapat terus ditingkatkan dan diawasi secara berkala. Mengingat, PIBC merupakan pasar yang sangat penting karena memasok 60 persen kebutuhan beras Jakarta.

“PIBC merupakan sentra pendistribusian beras yang sangat penting karena menjadi pemasok utama beras untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Seperti kita ketahui Jakarta merupakan barometer nasional, apabila pasokan beras di Jakarta terganggu maka pasokan nasional pun akan terhambat,” tuturnya.

Selain itu, Arief menambahkan, PIBC juga menjadi sentra pelaksanaan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras.

Melalui program ini Bulog menggelontorkan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) ke para mitra pedagang di PIBC dengan tujuan untuk mengendalikan harga beras di tingkat konsumen.

Arief mengaku lega ketika mengetahui bahwa tidak ada korban jiwa dan tidak ada beras yang ikut terbakar. Artinya tidak ada beras yang terbuang, mengingat saat ini stok beras di PIBC masih terus diupayakan untuk ditingkatkan.

“Ketersediaan stok beras baik di petani, penggilingan, Bulog, maupun pedagang harus dijaga serta dimanfaatkan dengan baik. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden yang menyampaikan untuk menjaga pasokan dan harga beras jelang puasa dan lebaran tahun 2023 ini. Selain itu, harga beras harus dihitung dan dijaga keseimbangannya karena menentukan pengendalian inflasi,” paparnya.

Adapun berdasarkan data Food Station, stok beras rata-rata di PIBC saat ini berada di posisi sekitar 19.000 hingga 20.000 ton. Jumlah tersebut akan terus ditingkatkan dalam waktu dekat seiring meningkatnya volume panen raya, diharapkan bisa mencapai 30.000 ton.