Kendalikan Inflasi Jelang Ramadan, BI dan Pemprov Jatim Arahkan Fokus ke Sektor Pangan
Ilustrasi (Foto: Instagram @smindrawati)

Bagikan:

JAKARTA – Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur memperkuat upaya pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2023.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengatakan perlunya peningkatan produktivitas, peningkatan efisiensi jalur distribusi pangan, serta pentingnya mewaspadai risiko cuaca buruk yang disebabkan oleh El Nino yang dapat berdampak pada musim kemarau berkepanjangan.

Juda menjelaskan, Beberapa program telah dilakukan bersama, yaitu: 2.638 titik operasi pasar murah, 65 Kerjasama Antar Daerah, 75 Program Subsidi Ongkos Angkut, 2,39 juta polybag bibit cabai, serta pemberian alsintan dan saprotan di 45 KPwDN Bank Indonesia.

“Jawa Timur punya potensi dalam mengembangkan pesantren untuk mendukung optimalisasi ketahanan pangan strategis,” ujarnya dalam keterangan pers pada Jumat, 17 Maret.

Menurut Juda, program khusus yang kini tengah didorong adalah Integrated Farming with Technology and Information atau Infratani.

“Program ini mengembangkan infrastruktur budidaya hortikultura berbasis teknologi, yang saat ini tersebar di 90 pondok pesantren di berbagai daerah,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan peran strategis ketahanan pangan perlu terus dibangun secara berkelanjutan dengan kerja keras dan dukungan kebijakan pemerintah daerah.

Khofifah menyebut penyumbang utama inflasi di wilayahnya adalah ayam ras, telur ayam ras, cabai, bawang merah, daging sapi, dan minyak goreng.

“Kami terus mengajak untuk memperkuat langkah strategis menjaga pasokan komoditas, baik secara struktural maupun teknis, agar ketersediaan pasokan dapat terjaga dan inflasi terkendali sepanjang tahun,” katanya.

Sebagai informasi, GNPIP yang diimplementasikan di Jawa Timur diantaranya mencakup program digital farming pada 15 klaster padi serta aneka cabai dan aneka bawang seluas 500 hektar.

Disamping itu, GNPIP Jatim juga mendorong kelancaran distribusi melalui program Sembako Murah Bersama QRIS serta digitalisasi Rantai Pasok Pangan dan Fasilitasi Distribusi dalam rangka Operasi Pasar komoditas pangan strategis.