Bagikan:

JAKARTA - Pandemi COVID-19 sempat membatasi ruang gerak masyarakat untuk beraktivitas termasuk berbelanja.

Perusahaan rintisan atau startup grocery pun bermuncul menangkap peluang ini. Salah satunya adalah Segari.

CEO Segari Yosua Hans Setiawan mengatakan, perusahaannya dibangun di tengah masa pandemi COVID-19.

Di masa tersebut, perilaku konsumen mengalami perubahan dari yang sebelumnya belanja di toko fisik, beralih ke online.

“Kita lihat selama pandemi ini memang customer pada mencari online grocery. Kalau misalnya tidak ada pandemi mereka juga bakal tidak nyari,” tuturnya dalam acara Agriinnovation Conference, di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu, 15 Maret.

Bahkan, kata Yosua, pandemi COVID-19 membuat belanja kebutuhan sehari-hari melalui online tak asing di telinga masyarakat.

Sekarang, kata dia, berbelanja sayur di-online bukan sesuatu yang dianggap aneh.

“Pandemi membuat online grocery tidak asing. Sebelum pandemi pasti ketika orang bilang berbelanja melalui online, pasti akan menjadi pertanyaan memang sayurannya tidak layu di jalan? cuma kalau sekarang kalau ditanya beli sayur di mana? online, (akan direspons) oh online,” jelasnya.

Di masa endemi saat ini, kata Yosua, dimana pemerintah tak lagi membatasi aktivitas masyarakat termasuk berbelanja, maka akan kembali terjadi perubahan perilaku konsumen.

Of course setelah pandemi banyak orang yang lebih nyaman offline, mereka akan balik offline. Tetapi untuk yang sudah terbiasa berbelanja online tetap akan berbelanja online,” jelasnya.