Bagikan:

JAKARTA - Masa pandemi COVID-19 membuat masyarakat Indonesia lebih senang berbelanja secara online atau daring daripada harus keluar rumah.

Anggota tim komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan, ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk memastikan barang belanjaan kita aman dari paparan COVID-19.

Pertama, kata Reisa, penerima paket harus menyediakan tempat khusus di depan rumah. Tujuannya agar tak ada kontak langsung dengan kurir yang mengantar.

"Bagi anda yang ingin menerima paket, siapkan tempat khusus di depan rumah agar paket bisa diletakkan oleh kurir tanpa bertemu langsung dengan kita," kata Reisa dalam sebuah video yang ditayangkan di akun YouTube BNPB, Minggu, 12 Juli.

Setelah paket diletakkan, pemilik bisa keluar dan segera membungkus wadah atau kemasan yang tidak perlu. Setelah membuang pembungkus atau kemasan yang tidak perlu, pemilik paket harus segera mencuci tangannya dengan air mengalir dan sabun.

"Kedua bersihkan wadah dengan disinfektan di bagian luarnya," ungkap dia.

Reisa menjelaskan, untuk barang berupa makanan matang atau mentah pembersihan bisa dilakukan dengan mengelapnya memakai tisu basah. Dia juga melarang penggunaan disinfektan pada wadah makanan agar zat berbahaya tidak tercampur ke dalam makanan yang ada di dalamnya.

Sementara untuk makanan seperti buah dan sayur bisa langsung dicuci dengan air mengalir ataupun sabun khusus yang aman untuk makanan atau foodgrade.

"Kemudian, bila makanan yang kita terima berupa makanan matang maka disarankan untuk memanaskan ulang dengan suhu minimal 65 derajat celcius selama tiga menit," jelasnya.

Selanjutnya, Reisa mengingatkan masyarakat untuk senantiasa mencuci tangan sebelum mengonsumsi makanan dari belanja online tersebut.

Sebelumnya, sejumlah e-commerce saling bersaing untuk menjadi pilihan terbaik di Indonesia. Menurut hasil survei situs CupoNation, Tokopedia berada di peringkat teratas sebagai situs paling banyak dikunjungi sepanjang tahun 2019.

"Tokopedia merupakan toko online yang paling banyak dikunjungi masyarakat Indonesia, yakni dengan total pengunjung 1,2 miliar yang terbagi dari 863,1 juta pengunjung dari web mobile dan 329,8 juta pengunjung dari desktop," ungkap CupoNation dalam laporannya via website.

Selanjutnya di peringkat kedua, ditempati Shopee yang memiliki jumlah pengunjung 837,1 juta. Jumlah tersebut mengungguli Bukalapak yang mendapatkan jumlah pengunjung 823,5 juta. 

CupoNation juga mengungkapkan, masyarakat Indonesia lebih gemar belanja online melalui smartphone mereka daripada versi desktop.

Hal tersebut dikuatkan oleh studi e-commerce dari Frost & Sullivan's yang mengatakan, saat ini terjadi peningkatan tren konsumen yang semakin menggilai aplikasi belanja melalui smartphone mereka.

Shopback dalam studinya juga menguatkan terkait dominasi ponsel di industri e-commerce, aplikasi belanja online di ponsel menyumbang traffic paling banyak di platform e-commerce saat ini.

Lebih spesifik, munculnya fitur inovasi di platform e-commerce guna menciptakan aktivitas lain selain melakukan belanja yakni membayar tagihan listrik, BPJS, membeli tiket pesawat maupun kereta, sehingga lebih efisiensi secara waktu ketimbang melakukannya secara offline. Tentu saja ini menjadi alasan peningkatan traffic melalui aplikasi ponsel.

"Hal ini menunjukkan jika hampir seluruh online shopper di Indonesia lebih menyukai belanja online dengan menggunakan smartphone daripada desktop," tulis CupoNation.

Dari hasil jajaran peringkat e-commerce ini, masyarakat Indonesia dapat memilih aplikasi belanja online maupun situs apa saja yang paling aman digunakan untuk bertransaksi online.