Bagikan:

JAKARTA - Ekspor pertanian Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang positif, bahkan ditengah pandemi COVID-19. Adapun nilai ekspor pertanian pada 2022 mencapai Rp658,18 triliun.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan selama masa COVID-19, sektor pertanian Indonesia bahkan menopang perekonomian negara.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan nilai ekspor pertanian tumbuh dalam empat tahun terakhir. Di mana pada 2019, nilai ekspor tercatat Rp390,16 triliun. Di tahun 2020, nilai tersebut tumbuh 15 persen menjadi Rp451,77 triliun.

Kemudian di 2021, kembali tercatat naik 36,43 persen menjadi Rp616,35 triliun. Nilai ekspor tesebut kembali meningkat pada 2022 sebesar Rp658,18 triliun.

Melihat perkembangan yang terus naik, Syahrul mendorong kepada pelaku usaha di sektor pertanian agar terus meningkatkan ekspor.

“Lihat, start dari Rp300 triliun, terakhir Rp600 triliun, ini tahun harus lewat Rp1.000 triliun. Yuk bisa yuk,” ujarnya dalam acara Agriinovation Conference, di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu, 15 Maret.

Syahrul mengatakan, peningkatan tersebut terjadi karena adanya banyak tantangan sehingga membuat sektor pertanian makin terbuka untuk berusaha melakukan ekspor.

Lebih lanjut, menurut Syahrul, pasar di nasional memang sudah bagus. Saat ini, produk pertanian Indonesia sedang banyak dicari orang-orang di pasar internasional. Karena itu, menurut Syahrul, peluang tersebut harus diambil.

“Contohnya, kopi dan cokelat diminta di mana-mana. Tak ada kafe besar di dunia tanpa kopi dan cokelat dari Indonesia,” tuturnya.