Percepat Pertumbuhan Ekonomi di Kawasan, RI Ajak Negara ASEAN Optimalkan Skema Single Window
Ilustrasi (Foto: Dok. Sekretariat ASEAN)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengajak negara-negara di Asia Tenggara untuk segera menindaklanjuti kesepakatan ASEAN Single Window (ASW).

Kepala Lembaga National Single Window (LNSW) Kemenkeu Agus Rofiudin mengatakan ASEAN telah menginvestasikan sumber daya yang sangat besar, baik keuangan maupun SDM dalam pengembangan dan implementasi ASW.

“Sekarang adalah saatnya bagi semua negara ASEAN untuk memaksimalkan penggunaan ASW sebagai bentuk dukungan atas transformasi digital dan percepatan proses logistik perdagangan antar negara di kawasan,” ujarnya dalam keterangan resmi pada rangkaian pertemuan Keketuaan RI di ASEAN 2023, Rabu, 15 Maret.

Menurut Agus, terjadinya pandemi global telah menekankan perlunya digitalisasi prosedur perdagangan melalui pengembangan single window.

“Untungnya ASEAN sudah memiliki ASW yang sudah terbentuk sebelum serangan pandemi COVID-19,” tutur dia.

Agus menjelaskan, pada akhir tahun 2019 semua negara anggota bergabung dengan ASW Live Operation yang memfasilitasi pengusaha untuk mendapatkan tarif preferensi berdasarkan kebijakan e-Form D yang diatur pada perjanjian perdagangan untuk negara anggota ASEAN.

Kata dia, untuk mendukung roadmap Bandar Seri Begawan (BSBR) sebagai inisiatif dari integrasi digital ASEAN, Indonesia mengusulkan PED berupa implementasi penuh dari e-Form D melalui ASW. PED ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas transformasi digital di wilayah Asia Tenggara dan juga berkontribusi ke tujuan ASEAN lainnya yakni percepatan pemulihan ekonomi dan integrasi transformasi digital.

Selain itu, untuk mendorong implementasi operasional yang efektif dari ASW, ASWSC memegang peran penting dalam mengawasi keseluruhan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan yang diperlukan untuk pengoperasian yang efektif dan kebutuhan pengembangan ASEAN Single Window di masa depan.

“Ada beberapa hal yang menjadi fokus, seperti penukaran e-form D, ASEAN Customs Declaration Document (ACDD), Electronic Sanitary and Phytosanitary Certificate (eSPS), dokumen potensial lainnya dan juga pertukaran dokumen terkait perdagangan dengan negara mitra dialog ASEAN. Hal ini menunjukkan keberadaan ASW memberikan manfaat yang optimal di dalam maupun di luar kawasan ASEAN,” tutur dia.

Anak buah Sri Mulyani itu menyampaikan pula bahwa pertemuan ASWSC tahun ini berusaha untuk lebih mengembangkan dan memperdalam keterlibatan di antara negara anggota ASEAN serta dengan negara mitra dialog .

“Harapannya, pertemuan kali ini dapat menyelesaikan isu-isu yang tertunda dan menghasilkan rekomendasi praktis agar ASEAN mampu menjadi kawasan yang kuat dan inklusif, serta memiliki pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tutup dia.