Bagikan:

JAKARTA - Bulog menargetkan akan menyalurkan beras melalui program Stabilisasi Pasokan dan harga Pangan (SPHP) sebanyak 1,2 ton di tahun 2023.

Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita mengatakan, Bulog mendapat penugasan dari pemerintah untuk menjaga cadangan bahan pangan.

"Realisasi penyaluran sejak Januari hingga saat ini 468 ribu ton dan merupakan penyaluran tertinggi pada program serupa dalam 5 tahun terakhir untuk periode yang sama," ujarnya kepada media di Gedung ementerian BUMN, Rabu 15 Maret.

Adapun distribusi beras ini dilakukan melalui jaringan distributor serta toko grosir dan pengecer di pasar tradisional di seluruh Indonesia.

Lebih jauh ia menjelaskan, menghadapi harga beras yang tinggi akhir-akhir ini, pihaknya diperintahkan untuk menggelontorkan operasi pasar dan mengirimkan beras murah ke seluruh Indonesia dengan harga 8300 per kg untuk wilayah Jawa.

"Beras ini tidak boleh dijual lebih dari harga Rp9.450 (per KG) makanya kita akan monitor bersama. Beras harganya sudah di atas Rp10 ribu (per KG). Ini upaya Bulog menyediakan pangan khususnya beras dengan harga terjangkau," beber Febby.

Asal tahu saja, HET beras premium yang berlaku saat ini sebesar Rp12.800 per kg atau Rp64.000 per kg dalam kemasan 5 kilogram (KG) yang biasa dijual di retail. Harga tersebut berlaku untuk zona I.

Untuk itu Badan Pangan Nasional (Bapanas) meminta Perum Bulog dan pelaku usaha penggilingan padi untuk memperkuat sinergi untuk meningkatkan serapan beras pada musim panen raya.

“Dengan menggandeng penggilingan padi kecil dan sedang, selain mendapatkan serapan beras untuk meningkatkan stok cadangan beras pemerintah (CBP), Bulog juga turut mendukung keberlangsungan usaha penggilingan padi tersebut,” kata Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi.