Bagikan:

JAKARTA - Penerimaan pajak Indonesia pada bulan Februari mencapai Rp279,98 triliun atau 16,3 persen dari target. Penerimaan ini tumbuh 40,4 persen (yoy).

"Kinerja penerimaan pajak yang sangat baik pada dua bulan pertama tahun 2023 dipengaruhi oleh harga komoditas yang masih tinggi, aktivitas ekonomi yang terus membaik, serta dampak implementasi UU HPP," ujar Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta yang dikutip Rabu 15 Maret.

Ke depannya, lanjutnya, penerimaan pajak diwarnai kewaspadaan sejalan dengan tren penurunan harga komoditas dan normalisasi basis penerimaan. Namun demikian, optimisme tetap ada mengingat aktivitas ekonomi yang terus meningkat dan optimalisasi implementasi UU HPP," lanjutnya.

Sementara itu hingga akhir Februari 2023, realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai melambat namun on-track, akibat penurunan penerimaan bea keluar, namun demikian, penerimaan bea masuk masih menunjukan kinerja positif.

"Penerimaan Kepabeanan dan Cukai mencapai Rp53,27 triliun atau tumbuh 17,57 persen dari target, turun 6,13 persen yoy.

Ia merinci penerimaan Bea Masuk tumbuh 15,6 persen (yoy), didorong extra effort pada bulan Januari, kurs USD yang meningkat dibandingkan tahun lalu, dan Bea Masuk Kendaraan.

Selanjutnya, penerimaan Cukai stagnan antara lain dipengaruhi kebijakan tarif, efek limpahan pelunasan HT produksi bulan Desember 2022, dan efektivitas pengawasan. Sementara, kinerja Bea Keluar menurun dipengaruhi harga CPO yang sudah termoderasi dan turunnya volume ekspor komoditas mineral.

Di sisi lain kinerja PNBP hingga akhir Februari 2023 terus mengalami peningkatan, mencapai Rp86,4  triliun atau 19,6 persen dari target atau tumbuh 86,6 persen (yoy).

"Capaian positif ini terutama didorong dari realisasi pendapatan SDA Migas yang ditopang oleh kenaikan kurs, SDA non-Migas berkat tingginya HBA dan berlakunya PP 26/2022, pendapatan KND akibat adanya dividen interim yang dibayarkan BUMN, dan PNBP lainnya yang disumbang oleh peningkatan pendapatan atas layanan K/L dan PHT," bebernya.

Sementara itu pendapatan BLU (7,2 persen dari Target) juga mencatatkan pertumbuhan positif yang diperoleh dari meningkatnya pendapatan jasa pelayanan Pendidikan PTN dan Rumah Sakit.