Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana untuk merombak Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) atau Depo Plumpang menjadi ekosistem lubricant atau oli, pascainsiden kebakaran di depo tersebut beberapa hari lalu.

Pernyataan Erick tersebut sekaligus menjawab pertanyaan mengenai nasib Depo Plumpang jika resmi direlokasi ke tanah milik PT Pelindo (Persero) di Kalibaru, Jakrta Utara.

“Apakah Plumpang akan ditinggalkan? tentu tidak. Karena di situ ada lubricant atau oli yang memang tidak memerlukan pipa seperti BBM. Jadi ekosistem untuk pelumas bisa dikembangkan di situ,” kata Erick kepada wartawan, ditulis Jumat, 10 Maret.

Meski begitu, Erick belum memberikan keterangan lebih rinci mengenai ekosistem oli di Plumpang tersebut. Kata Erick, semua proses bisnis yang dijalani tentu harus ada hitung-hitungannya.

“Tetapi itu semua harus ada perhitungan-perhitungan secara bisnis, maka dari itu Komisi VI DPR RI akan memanggil direksi Pertamina pada pekan depan untuk memaparkan hal tersebut,” jelasnya.

Buffer Zone dan Parit

Terkait Plumpang rencana yang disampaikan ke publik sebelumnya yakni pemerintah akan membangun buffer zone atau wilayah aman 50 meter dari pagar Depo Plumpang. Kemudian, rencana pemindahan Depo Plumpang ke tanah Pelindo.

Erick mengatakan bahwa pemindahan Depo Plumpang ke tanah Pelindo tidak bisa dilakukan langsung, butuh proses. Bahkan, kata Erick, Pelindo juga perlu waktu untuk menyiapkan tanahnya.

“Terkait pemindahan TBBM Plumpang, ini membutuhkan waktu mengingat Pelindo harus menyiapkan lahannya yang mungkin baru tahun 2024,” ucapnya.

Karena itu, Erick mengatakan pihaknya akan mulai melakukan pemetaan zona penyangga untuk memastikan masyarakat aman hingga Depo Plumpang resmi dipindahkan. Pasalnya, batas jarak antara permukiman masyarakat objek vital nasional terlalu dekat.

Lebih lanjut, Erick mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan untuk membuat parit yang berisi air. Tujuannya, jika terjadi kebakaran parit tersebut dapat mematikan api.

“Inisiasi yang diusulkan Bapak Presiden RI adalah membuat parit berisi air, sehingga kalau ada apa-apa parit air lebih bagus dibandingkan bahan yang keras sebagai zona penyangga. Ini akan kita lanjutkan, namun yang pertama-tama membuat zona penyangga terlebih dahulu,” ucapnya.