Wacana Pemindahan Depo Plumpang Sudah dari Dua Tahun Lalu
Depo Plumpang pascakebakaran (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan wacana pemindahan depo BBM Plumpang Jakarta Utara sudah diwacanakan sejak dua tahun yang lalu.

"Sesuai dengan yang dibicarakan dengan Presiden, kita memindahkan terminal BBM Plumpang ke tanah Pelindo di mana sudah dua tahun lalu kita rapatkan," ujar Erick yang ditemui di Gedung Kemenkomarves, Senin 6 Maret.

Sebelumnya Erick telah melakukan rapat dengan Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) dan Plt Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, untuk mencari alternatif pasca kebakaran yang melada TBBM Plumpang pada Jumat 6 Maret.

"Kesepakatannya merapatkan secara internal untuk disatukan bersama. Dan tadi rapat dengan Pertamina akan pindahkan ke tanah Pelindo," ujar Erick.

Sebelumnya pada kesempatan terpisah Erick mengungkapkan ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan PT Pelindo dan akan mulai dibangun pada akhir 2024.

Adapun pembangunan TBBM ini akan memakan waktu 2 sampai 2,5 tahun.

"Artinya masih ada waktu kurang lebih 3,5 tahun. Karena itu kami memastikan dan kami menginginkan dukungan pemerintah daerah dan masyarakat karena ini bagian perlindungan masyarakat yang didorong oleh Bapak Presiden," beber Erick.

Selain itu, Pemerintah juga akan membangun buffer zone atau wilayah aman di sekitar kilang-kilang dan terminal BBM Pertamina, tidak hanya di TBBM Plumpang tapi juga Balongan dan Semarang.

"Tetapi khususnya yang di Plumpang kurang lebih jaraknya 50 m dari pagar. Dan tentu ini menjadi solusi bersama yang kita harap dukungan pemerintah daerah dan juga tentu masyarakat karena keamanan menjadi prioritas kita semua," pungkas Erick.

Seperti diketahui bahwa akibat insiden yang terjadi di TBBM Plumpang pada 4 Maret 2023 tersebut telah menimbulkan banyak korban jiwa dan luka. Bahkan warga di dua rukun warga (RW) pun harus kehilangan rumahnya yang hangus terbakar.