JAKARTA – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menekankan bahwa kunci untuk mencapai visi Indonesia sebagai negara maju 2045 adalah kolaborasi dan kerja sama semua pihak.
Hal ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan saat menutup Rapat Kerja (Raker) Kementerian Perdagangan 2023 di Bandar Lampung, Provinsi Lampung.
“Untuk menjadi negara maju ada dua yang harus dilakukan yaitu produktivitas dalam negeri yang akan menghasilkan daya dorong yang kuat untuk ekspor. Salah satunya dengan menciptakan produk dalam negeri yang bernilai tambah dan dengan mengembangkan pasar ekspor. Untuk itu, diperlukan kolaborasi dan kerja sama semua pihak agar berhasil,” katanya dikutip Jumat, 3 Maret.
Zulhas sapaan akrab Zulkifli Hasan menyampaikan, tahun 2024 merupakan penutup rangkaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
RPJMN ini merupakan tatanan kebijakan yang menjadi titik awal pencapaian Visi Indonesia Maju 2045. Visi ini adalah mimpi bersama bangsa Indonesia sebagai peringatan 100 tahun Indonesia merdeka. Pada periode ini, Indonesia merupakan ekonomi lima besar dunia dengan penghasilan perkapita diharapkan 15.000 dolar AS per tahun.
“Ini tentu memerlukan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, yaitu rata-rata 5-7 persen. Jika bisa diwujudkan, Indonesia bisa menjadi negara maju 2045,” tandasnya.
BACA JUGA:
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Suhanto mengungkapkan, terkait efisiensi rantai pasok pangan dalam mendukung pemerataan pembangunan berkelanjutan, Kementerian Perdagangan perlu mewaspadai pergerakan harga. Terutama inflasi harga pangan dengan memastikan adanya produksi, ketercukupan suplai, dan kelancaran distribusi.
“Rantai pasok yang efisien dapat meningkatkan volume perdagangan dan nilai tambah untuk mendukung pemerataan pembangunan berkelanjutan,” tandas Suhanto.
Sedangkan dalam hal penguatan daya saing ekspor mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan, lanjut Suhanto, Kementerian Perdagangan telah menetapkan indikator sasaran pertumbuhan ekspor nonmigas sebesar 3,3-4,5 persen pada 2024.
“Kementerian Perdagangan juga menargetkan pertumbuhan ekspor riil barang dan jasa naik sebesar 7,0 persen dan rasio ekspor jasa terhadap PDB ditargetkan sebesar 1,8-2,0 persen pada 2024. Selain itu, neraca perdagangan ditargetkan akan mengalami surplus sebesar 22,5-47,1 miliar dolar ASpada 2024,” jelas Suhanto.