Pihak Jepang Hingga Inggris Berminat Danai Proyek Pembangunan MRT Jakarta Fase 3 Balaraja-Cikarang
Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat. (Foto: Theresia Agatha/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Pembangunan MRT Jakarta Fase 3 East-West yang membentang dari Balaraja, Tangerang, hingga Cikarang, Jawa Barat, akan segera dimulai. Nantinya, pembangunan moda transportasi modern tersebut akan dibagi menjadi menjadi dua fase, yaitu 1 dan 2.

Pada fase 1 yang pembangunannya melewati Jakarta dan sebagian wilayah Jawa Barat, akan dibagi lagi menjadi dua, terdiri atas Fase 1 stage 1 dari Tomang ke Medan Satria, Bekasi. Fase 1 stage 2 dari Kembangan ke Tomang.

Kemudian, fase 2 ada dua wilayah, yaitu Jawa Barat dan Banten. Wilayah Jawa Barat itu meliputi wilayah Medan Satria ke Cikarang, sepanjang sekitar 20 kilometer. Lalu, dari Kembangan ke Balaraja, Tangerang, sekitar 24 kilometer.

Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat mengatakan, pada fase 1 stage 1, supervisi akan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (DJKA Kemenhub).

"Kemudian, studinya dilakukan oleh Jakarta Metro Consultant Association. Ini under JICA (Japan International Cooperation Agency). Kemudian, potential financier-nya itu JICA kerja sama dengan ADB (Asian Development Bank)," ujar dia dalam konferensi pers di Kantor MRT Jakarta, Kamis, 23 Februari.

Nantinya, fase 1 stage 2 juga akan disupervisi DJKA Kemenhub. Sedangkan, studi akan dilakukan oleh JMCA dan JICA kembali menjadi potential financier.

"Saya berharap, ini ada investor lain yang bekerja sama dengan JICA. Apakah itu European Investment Bank (EIB) atau yang lain sebagainya. Sebab, satu proyek rasanya agak sulit (apalagi) hanya satu sumber resource dari financing-nya. Ini dalam rangka memperlancar pendanaan," ujar Tuhiyat.

Lebih lanjut, kata Tuhiyat, pihaknya masih terus menantikan potential financier untuk fase 2 dalam penyelenggaraan konstruksi MRT East-West ini. Menurutnya, ada beberapa pihak yang sudah menyatakan ketertarikan.

"Progresnya per hari ini, yang sudah berminat itu United Kingdom Export Finance (UKEF)," tandasnya.