Bagikan:

YOGYAKARTA - Proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta terus dikembangkan dan akan dilanjutkan membangun rute menghubungkan Cikarang-Balaraja. Pembangunan MRT fase 3 atau proyek East-West ini bakal menelan dana Rp160 triliun. Lantas seperti apa target konstruksi MRT Cikarang-Balaraja?

"Total anggaran sekitar Rp 160 triliun," tutur Tuhiyat Dirut PT MRT Jakarta, dalam acara peluncuran Kampanye Green Economy & Green Environment di Stasiun Bundaran HI pada Selasa (12/9).

Pengerjaan proyek fase 3 MRT Jakarta bakal dilakukan pada Agustus 2024 mendatang. Pendanaan untuk pengembangan MRT East-West ini diambil mayoritas menggunakan skema kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). Target konstruksi MRT Cikarang-Balaraja akan membentang dari Jakarta hingga luar Jakarta dengan mengadopsi pembangunan jaringan Elizabeth Line di London, sepanjang 117 kilometer oleh Crossrail Ltd. 

Target Konstruksi MRT Cikarang-Balaraja

Pengerjaan proyek MRT fase 3 koridor East-West yang menghubungkan Cikarang (Jawa Barat) hingga Balaraja (Banten) akan dibagi menjadi dua fase. Berikut rincian target konstruksi MRT Cikarang-Balaraja:

Fase I

Pembangunan fase 1 proyek MRT ini akan dimulai Agustus 2024 dengan perkiraan anggaran mencapai Rp 40 triliun. Perlintasan MRT yang mencakup area DKI Jakarta ini diharapkan dapat beroperasi pada 2031

Fase I MRT East-West terdiri dari:

  • Stage 1 akan dibangun sepanjang 24,527 kilometer melalui Tomang, Dukuh Atas, Senen, Perintis, hingga Medan Satria.
  • Stage 2 akan dibangun sepanjang 9,237 kilometer melalui Tomang dan Kembangan.

“Untuk fase 1 stage 1 diperkirakan groundbreaking pada Agustus 2024,” ucap Tuhiyat.

Fase II

Sementara itu, proyek MRT East-West fase 2 ditargetkan mulai operasi pada 2033. Pembangunan fase II ini terbagi menjadi:

  • East-West Banten akan dibangun sepanjang 29,900 kilometer melalui Kembangan, Kelapa Dua, hingga Balaraja.
  • East-West West Java akan dibangun sepanjang 20,438 kilometer melalui Medan Satria dan Cikarang.

Progres Proyek MRT Jakarta

Tuhiyat Dirut MRT Jakarta mengungkapkan bahwa proyek kelanjutan MRT Jakarta Fase II dari Bundaran HI menuju kawasan Utara saat ini sudah hampir mencapai 2/3 pengerjaan proyek.

"MRT punya 3 mandat yang diberikan pemerintah, pertama kami diberi tugas untuk membangun infrastruktur kereta api mulai dari fase 1, 2, 3 dan seterusnya, ini extend of line. Untuk pertama kami teruskan ke arah Utara dari bundaran HI menuju kota sampai Harmoni udah lebih dari 65% dan terowongan udah tersambung ke Harmoni," ujar Tuhiyat.

Pengerjaan proyek MRT juga berlanjut hingga ke arah Ancol. Selain itu, MRT juga akan menggarap proyek lanjutan lain, yaitu proyek East-West yang menghubungkan Balaraja hingga Cikarang.

"Begitu juga kota, progressnya total 27-28%, lanjut kota arah Ancol depo kita di Utara dan tahun depan insya Allah paralel kita akan membangun Timur-Barat. Untuk tahap pertama stage 1 ground breaking dari Medan Satria-Tomang 24 Km diperkirakan Agustus 2024 ground breaking, Tomang-Kembangan 9 Km sampai fase berikutnya kita kejar terus," ucap Tuhiyat.

Mandat kedua yang diemban MRT Jakart setelah konstruksi, yaitu diamanhi untuk pengoperasian dan perawatan. Catatan jumlah pengguna atau penumpang MRT saat ini tembus 100 ribu orang per hari, yakni dari stasiun Lebak bulus sampai Bundaran HI. Untuk ketepatan waktu, dwelling time hingga traffic time mencapai 99,9%.

Pada mandat ketiga, selain konstruksi dan pengoperasian, PT MRT Jakarta juga membangun kawasan transit. Dilakukan pembangunan pedestrianisasi lebih lebar dari jalan mobil interconnecting MRT ke mal dan transportasi ke ruang terbuka hijau.

Demikianlah ulasan mengenai target konstruksi MRT Cikarang-Balaraja yang akan dimulai pada pertengahan tahun depan. Setelah proyek MRT fase 3, pemerintah juga terus mengupayakan pengerjaan konstruksi MRT Fase 4 yang melintasi Fatmawati-Taman Mini Indonesia Indah. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu terbaru menghadirkan dan terupdate nasional maupun internasional.