Jepang, Inggris, Korsel Bersedia jadi Investor MRT Fase 3 dan 4, Teken MoU Saat Presidensi G20
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (Foto: Dok Kemenhub)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah mengincar beberapa negara untuk menjadi investor proyek MRT Jakarta tahap berikutnya.

Selain Jepang, dua negara lain yakni Inggris dan Korea Selatan (Korsel) bersedia menjadi investor proyek tersebut.

"Untuk MRT, investornya bukan saja Jepang. Tapi sudah ada dari Korea dan Inggris," katanya dikutip dari rekaman video press statement, Senin, 24 Oktober.

Lebih lanjut, Budi mengatakan, negara-negara tersebut segera meneken nota kesepahaman atau Momerandum of Understanding (MoU) pada bulan November mendatang, dalam rangka Presidensi G20.

"Dalam kegiatan G20, kita akan melakukan (teken) MoU dengan ketiga negara tersebut," ucapnya.

Sekadar informasi, MRT fase 1 Lebak Bulus-Harmoni telah beroperasi sejak 2019 dan kontruksi fase 2A telah berlangsung.

Kemenhub dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang mendorong study maupun pendanaan bagi proyek fase 3 Timur-Barat (Balaraja-Cikarang) dan fase 4 (Fatmawati-TMII).

Budi mengeklaim, Jepang dan Inggris telah setuju untuk menjadi investor dalam pembangunan MRT fase 3 (Balaraja-Cikarang).

Sementara Korea Selatan juga sudah menyetujui untuk menjadi investor MRT fase 4 (Fatmawati-TMII).

"Kalau East-West itu Jepang sama Inggris mereka udah setuju, sedangkan Fatmawati menuju TMII itu Korea," ucapnya.

Lebih lanjut, Budi mengatakan, MRT jalur East-West saat ini sedang dilakukan feasibility studies (fs) untuk pembangunannya.

Di jalur tersebut, kata Budi, yang memiliki kemampuan untuk memberi subsidi dalam pembangunannya adalah Pemprov DKI Jakarta.

"Jadi kita lakukan fs untuk East-West sedang berlangsung. Dan kami harap itu bisa selesai 2023, pada 2024 kami sudah akan mulai," jelasnya.