JAKARTA - PT MRT Jakarta (Perseroda) menandatangani kontrak kerja sama pengerjaan pembangunan MRT Jakarta fase 2A, khususnya paket kontrak (CP) 205 dengan konsultan perencanaan pembangunan asal Jepang, Sojitz Corporation.
Paket kontrak 205 ini meliputi gardu induk (substation system), sistem distribusi daya (power distribution system), listrik aliran atas (overhead contact system), persinyalan (signaling), telekomunikasi, SCADA, rel (track), dan pintu tepi peron (platform screen doors).
Dalam sambutannya, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menilai pemerintah Jepang memiliki peran yang cukup besar dalam pembangunan infrastruktur transportasi massal di Jakarta, khususnya MRT Jakarta.
"Sejauh ini, kerja sama Indonesia dan Jepang telah menjadi andalan pada sektor transportasi publik di Kota Jakarta. Melalui penandatanganan kontrak paket CP 205 yang mencakup railways system dan track works ini, telah menandai perjalanan penting pembangunan fase 2A MRT Jakarta," kata Heru di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu, 17 April.
Sementara itu, Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat menyebut nilai kontrak pengerjaan CP 205 dengan Sojitz Corporation sebesar 26 miliar Yen atau Rp4,2 triliun dengan kurs saat ini.
BACA JUGA:
Secara keseluruhan, nilai kontrak bersama Sojitz dalam pembangunan MRT Jakarta fase 2A dengan rute Bundaran HI-Kota diproyeksikan sebesar Rp17 triliun.
"Sekitar Rp17 triliun, mudah mudahan kita bisa efisienkan lagi untuk menghemat pendapatan dari daerah dan APBN," ungkap Tuhiyat.
Tuhiyat melanjutkan, penandatanganan CP 205 ini merupakan tindak lanjut dari tiga mandat Pemprov DKI Jakarta kepada PT MRT Jakarta. Hal pertama adalah membangun infrastruktur, kedua melakukan operasi dan pemeliharaan, serta ketiga adalah membangun bisnis serta kawasan transit di Jakarta.
"Kami sampaikan progres MRT Jakarta, khususnya Fase 2A dari Bundaran HI-Kota, secara avarage progresnya 33,36 persen per 25 Maret 2024. Rinciannya, Stasiun Thamrin dan Monas 74 persen, Harmoni-Sawah Besar-Mangga Besar 28 persen, Glodok-Kota 50 persen. Semuanya kami kerjakan dengan target tepat waktu, sasaran, dan anggaran," imbuhnya.
[CATATAN REDAKSI: Judul dan isi berita ini diubah dari semula MRT Jakarta Teken Kontrak CP 205 Fase 2A dengan Konsultan Jepang, Nilainya Rp1,5 Triliun menjadi MRT Jakarta Teken Kontrak CP 205 Fase 2A dengan Konsultan Jepang, Nilainya Rp4.2 Triliun. Terdapat kekeliruan penghitungan kurs]