Bagikan:

JAKARTA - Asosiasi maskapai penerbangan nasional (INACA) bekerja sama dengan pabrik pesawat Airbus melakukan pelatihan kepada awak pesawat untuk dapat mengenali dan mencegah atau memulihkan diri dari kondisi upset (membingungkan) atau kehilangan kendali dalam penerbangan.

Kegiatan ini dikemas melalui seminar dan demonstrasi terkait Upset Prevention and Recovery Training (UPRT). Acara diselenggarakan di Hotel Swissotel PIK, Jakarta pada 15 Februari (introduction) dan 22 Februari (conclusion) 2023.

Sementara, sesi demonstrasi dilaksanakan di Lion Group Training Center, Tangerang, Banten pada tanggal 16, 17, 18, 20 dan 21 Februari 2023.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Maria Kristi Endah Murni mengapresiasi acara pelatihan ini. Kata Maria, pihaknya juga telah mengambil langkah-langkah strategis untuk melaksanakan dan mengembangkan UPRT.

Di antaranya adalah melakukan penelitian dan pengembangan sistem pelatihan berbasis UPRT melalui PUSLITBANG HUBUD, lokakarya dengan pemangku kepentingan penerbangan Indonesia, membuat draf Surat Edaran Pedoman Teknis (advisory circular) UPRT, dan draf peraturan terkait UPRT sesuai dengan Standar ICAO Document 10011.

Lebih lanjut, Maria menekankan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara berkomitmen untuk mengutamakan keselamatan dan melakukan upaya mitigasi risiko kecelakaan penerbangan.

“Dalam konsep Rencana Keselamatan Penerbangan Nasional (National Aviation Safety Plan) 2021-2023, Indonesia menempatkan LOC-I sebagai Kategori Berisiko Tinggi dalam penerbangan,” ujar Maria dalam sambutannya yang dibacakan Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Capt. M Mauluddin, Kamis, 16 Februari.

Seperti diketahui, peristiwa kehilangan kendali dalam penerbangan atau LOC-I (Loss of Control In-flight) merupakan salah satu faktor penyebab kecelakaan pesawat. Bahkan untuk pesawat ringan, LOC-I merupakan penyebab tertinggi kedua pada kecelakaan pesawat.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja mengatakam seminar dan demonstrasi ini merupakan dukungan INACA dan Airbus dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang aviasi untuk meningkatkan keselamatan penerbangan di Indonesia.

Selain itu, kata Denon, juga untuk mendukung persiapan implementasi penuh UPRT di Indonesia yang saat ini sedang dipersiapkan oleh Tim dari DKPPU.

“Kita semua tahu, keselamatan penerbangan adalah hal yang utama pada operasional penerbangan yang mempengaruhi pada semua aspek pada penerbangan, termasuk bisnis penerbangan. Bahkan bisnis penerbangan sering disebut juga sebagai bisnis keselamatan,” katanya.

Menurut Denon, semakin tinggi tingkat keselamatan penerbangan, akan semakin tinggi juga kepercayaan penumpang untuk terbang. Dengan demikian bisnis penerbangan juga akan ikut berkembang.

Sementara itu, Airbus representative di Asia Tenggara menyatakan bahwa saat ini jumlah kecelakaan pesawat sudah sangat jauh menurun dibanding beberapa dekade lalu. Namun, bukan berarti tidak ada kecelakaan lagi. Karena itu, upaya mitigasi untuk meminimalkan kecelakaan penerbangan sangat perlu dilakukan.

Salah satunya melalui training UPRT ini yang menggabungkan sesi teoretis melalui seminar dan praktek di simulator pesawat dengan tujuan agar dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas maskapai penerbangan di Indonesia. Pendekatan kolaboratif ini merupakan kunci untuk lebih meningkatkan keselamatan penerbangan.

Sebagai informasi, acara seminar dan demonstrasi ini merupakan kelanjutan dari workshop UPRT yang diselenggarakan oleh INACA bekerja sama dengan Airbus pada 7 dan 14 Februari 2022 lalu.

Untuk acara seminar kali ini diikuti oleh 124 pilot dari berbagai type rating. Sedangkan untuk demonstrasi di dalam simulator, diikuti oleh 40 pilot dengan type rating Airbus dari berbagai maskapai.