Bagikan:

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diketahui baru saja bertemu dengan Presiden Japan International Cooperation Agency (JICA) Tanaka Akihiko dalam kunjungan kerja ke Jepang pada awal pekan ini.

Dalam pertemuan tersebut, bendahara negara menjelaskan bahwa Badan Kerja Sama Internasional Jepang tersebut memiliki ketertarikan untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN).

“Terutama renewable energi. Hal ini dikaitkan dengan komitmen zero emission dari sisi karbon,” ujarnya ketika menggelar konferensi pers secara daring langsung dari Tokyo, Selasa, 14 Februari.

Menurut Menkeu, selama ini JICA cukup concern dalam pembiayaan pembangunan yang berfokus pada penyediaan infrastruktur.

Tidak hanya JICA, bendahara negara mengungkapkan, pemerintah Negara Sakura juga berminat membenamkan modal di IKN Nusantara.

“Mereka lebih melihat bagaimana rencana pembangunan (di IKN). Tentu, perusahaan-perusahaan Jepang dan pemerintahnya akan melihat secara opportunistic hal-hal yang bisa menjadi area perhatian,” tutur dia.

Dalam kesempatan tersebut Menkeu memaparkan pula sejumlah investasi JICA yang telah bergulir di Indonesia, seperti melalui Kementerian Perhubungan untuk sarana MRT sebesar 277 miliar yen, public housing dengan nilai 204 miliar yen di Kementerian PUPR.

Lalu, di PLN dan Pertamina melalui penerusan pinjaman sebesar 55 miliar yen dan di Kementerian Bappenas untuk sebuah proyek yang bernilai 7 miliar yen.

Tidak hanya di bidang infrastruktur, JICA disebut juga membuka opsi penyaluran pembiayaan di bidang penanganan banjir hingga pembangunan sumber daya manusia.