Bagikan:

JAKARTA – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengaku terus membangun komunikasi dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terkait dengan aktivitas perusahaan setrum pemerintah itu di masa mendatang.

Suahasil malahan kini sudah berkonsultasi dengan mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan perihal kemungkinan langkah strategis yang bisa diambil pemerintah dalam waktu dekat. Hal itu dia ungkapkan ketika menjadi pembicara kunci dalam agenda resmi PLN Leaders Talk Series hari ini di Jakarta.

“Tadi saya dengan Pak Jonan bisik-bisik kalau perusahaan sebesar PLN ini harus bisa melakukan pluralisme,” ujar dia pada Senin, 13 Februari.

Suahasil menjelaskan, pluralisme yang dimaksud adalah pembangunan integritas dalam internal PLN agar senantiasa relevan dengan perkembangan dan kebutuhan zaman.

“Kita cek ke dalam diri kita sendiri bagaimana menjaga pluralisme ini. Saya ingin bapak dan ibu disini melakukan checklist pengembangan apa yang bisa dilakukan hingga ke unit terkecil di PLN,” tuturnya.

Suahasil menambahkan, upaya pengembangan dalam tubuh perseroan sangat penting untuk dapat terhindar dari belenggu zona nyaman yang hadir selama in. Pasalnya, PLN merupakan satu-satunya entitas usaha penyedia listrik paling masif di Indonesia.

Malahan, PLN dinilai tidak memiliki saingan berbisnis lantaran memonopoli hampir seluruh pangsa pasar yang ada.

“Tapi bagaimana menjadi monopoli yang tidak hanya memaksimalkan keuntungan sendiri. Ini menjadi sebuah pekerjaan rumah yang besar. Saya ingin para leaders bisa membawa kebaikan karena membawa nama negara bukan membawa mindset monopoli semata,” tegas Wamenkeu Suahasil.

Untuk diketahui, PT Perusahaan Listrik Negara merupakan penjual atau produsen tunggal atas produk unik dan tanpa barang pengganti yang dengan ukuran yang sepadan.

Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 tercatat bahwa produksi listrik dalam negeri pada 2022 bisa mencapai 6,448 Giga Watt Hour (GWh).

Adapun, jumlah konsumen PLN diperkirakan bakal terus meningkat hingga 2,47 juta pelanggan di 2030 dengan beban puncak listrik 1,495 Mega Watt (MW).