Bagikan:

JAKARTA – Bank Indonesia disebutkan meraih penghargaan sebagai lembaga pengelola devisa terbaik (Best Asset Owner) di wilayah Asia Tenggara dalam ajang asian Investor Institutional Excellence Award 2022.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan anugrah ini diberikan oleh Asian Investor yang mengapresiasi pencapaian BI.

“Bank Indonesia dianggap berhasil dalam mengembangkan aspek operasional, inovasi dalam pengelolaan aset, dan kemampuan beradaptasi terhadap perkembangan pasar keuangan dan ekonomi,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Jumat, 10 Februari.

Menurut Erwin, torehan prestasi yang diukir bank sentral tidak terlepas dari berbagai kebijakan strategis yang ditempuh.

“Ini juga termasuk transformasi cadangan devisa yang dilakukan secara konsisten, inovatif dan sinergis,” tuturnya.

Sebagai informasi, Asian Investor merupakan bagian dari Haymarket Limited, sebuah grup penerbit terbesar di Inggris. Ajang penghargaan sendiri bertajuk Institutional Excellence Award ke-9 kali pada 2022.

Pemberian penghargaan merupakan bentuk apresiasi kinerja serta praktik pengelolaan devisa lembaga di Asia Pasifik yang terus mengalami kemajuan untuk berupaya menjadi pengelola devisa yang lebih baik.

Untuk diketahui BI mengimplementasikan instrumen operasi moneter term deposit (TD) valas Devisa Hasil Ekspor (DHE) sebagai instrumen penempatan devisa oleh eksportir melalui bank kepada Bank Indonesia.

Lewat cara ini, bank sentral akan memberikan fee kepada perbankan nasional yang berhasil menghimpun simpanan dalam dolar dari nasabah eksportir. Fee itu diberikan apabila perbankan langsung meneruskan simpanan dolar ke Bank Indonesia.

Selain itu, BI juga membuat kebijakan jika simpanan dolar ini tidak dianggap sebagai dana pihak ketiga (DPK) sehingga bank tidak memiliki kewajiban dari sisi giro wajib minimum (GWM)

Adapun, cara BI untuk menarik eksportir Indonesia agar menempatkan dolarnya di dalam negeri adalah melalui penetapan suku bunga yang kompetitif sesuai dengan mekanisme pasar.