Sempat Turun, Utang Luar Negeri Kembali Naik jadi 396,8 Miliar Dolar AS
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Bagikan:

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir triwulan IV 2022 adalah sebesar 396,8 miliar dolar AS.

Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan ULN Indonesia pada triwulan IV 2022 secara tahunan mengalami kontraksi sebesar 4,1 persen ( year on year/yoy), melanjutkan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 6,7 persen.

“Perkembangan posisi ULN pada triwulan IV 2022 juga dipengaruhi oleh faktor perubahan akibat pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Selasa, 14 Februari.

Meski disebutkan menurun secara kuartalan di Desember 2022, namun jumlah itu lebih tinggi 4,2 miliar dolar AS jika dibandingkan dengan November 2022 yang sebesar 392,6 miliar dolar AS.

“Utang luar negeri Indonesia pada triwulan IV 2022 tetap terkendali,” tegas dia.

Erwin merinci, posisi ULN pemerintah pada kuartal keempat 2022 tercatat sebesar 186,5 miliar dolar AS atau secara tahunan mengalami kontraksi sebesar 6,8 persen.

“Perkembangan ULN tersebut didorong oleh peningkatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring dengan sentimen positif kepercayaan pelaku pasar global yang tetap terjaga,” tuturnya.

Selain itu, sambung Erwin, terdapat penarikan neto pinjaman luar negeri yang digunakan untuk mendukung pembiayaan program dan proyek.

“ULN pemerintah berperan penting untuk mendukung upaya pemerintah dalam pembiayaan sektor produktif serta belanja prioritas pemerintah, termasuk kelanjutan upaya akselerasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),” katanya.

Sementara posisi ULN swasta pada triwulan IV 2022 tercatat sebesar 201,2 miliar dolar AS, atau secara tahunan mengalami kontraksi sebesar 1,8 persen (yoy), melanjutkan kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 2,0 persen.

“Perkembangan ini didorong oleh pembayaran neto utang dagang, surat utang, dan pinjaman sejalan dengan pola kuartalan pembayaran ULN,” imbuhnya.

Erwin memastikan struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh tenor berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 87,3 persen dari total.

“ULN Indonesia pada triwulan IV 2022 tetap terkendali, tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 30,1 persen, menurun dibandingkan dengan rasio pada triwulan sebelumnya sebesar 30,3 persen,” ungkap dia.

“Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya,” tutup Erwin.