Bagikan:

JAKARTA – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil bertemu dengan koleganya di kabinet terdahulu, Ignasius Jonan, yang sempat menjabat sebagai Menteri ESDM periode 2016-2019 dalam sebuah agenda resmi yang diinisiasi PLN.

Dalam kesempatan itu, Suahasil membagikan cerita soal peran strategis Jonan saat berhasil membawa RI mengakuisisi Freeport dengan kapitalisasi saham sebesar 51 persen.

“Pak Jonan senior saya di pemerintahan, menunjukan kepada kita semua saat beliau menjadi Menteri ESDM, bagaimana menegosiasikan suatu perubahan kontrak karya menjadi izin usaha pertambangan untuk Freeport. Hasilnya adalah Freeport berhasil kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi dengan saham 51 persen dimiliki Indonesia,” ujar dia dalam seminar PLN Leaders Talk Series, Senin, 13 Februari.

Menurut Suahasil, Jonan bukan sosok yang baru bagi Kementerian Keuangan. Pasalnya, eks birokrat yang juga sempat menduduki kursi Direktur Utama PT KAI itu juga dikenal sebagai mitra kerja profesional pemerintah.

“Pak Jonan ini adalah accomplished economist, terutama akuntan, yang sudah berinteraksi dengan Kementerian Keuangan sejak lama. Beliau menunjukan sendiri kalau seorang akuntan memimpin bisa menjadi seperti (transformasi) PT KAI,” tuturnya.

Suahasil menambahkan, pemerintah berbangga hingga hari ini Freeport masih terus beroperasi dan menjadi salah satu sumber penting pemasukan negara.

“Dari negosiasi yang terstruktur serta sistematis ini harus menjadi patokan bagi proses negosiasi lainnya, dan Pak Jonan telah menunjukan bagaimana negara harus mengambil posisi,” tegas dia.

Sebagai informasi, Freeport adalah sebuah perusahaan asal AS yang bergerak dalam bidang eksplorasi, pertambangan, pemprosesan, dan pemasaran konsentrat tembaga, emas, dan perak di dataran tinggi Tembagapura, Mimika, Papua Tengah.

Setelah melalui privatisasi, PT Freeport Indonesia (PTFI) merupakan bagian dari holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor pertambangan yang sahamnya didominasi oleh Inalum serta Freeport-McMoRan.