Bagikan:

JAKARTA – Satu tahun setelah pendirian holding ultramikro bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) optimistis kinerja perusahaan akan semakin berkembang.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan keyakinan itu muncul setelah perseroan dapat memperluas captive market baru, yakni menjangkau populasi unbanked dan memperkuat ekosistem bisnis eksisting.

“Jadi karena kami punya strategi pertumbuhan ke atas mengikuti naik kelas nasabah yang ada, kemudian mencari sumber pertumbuhan baru atau nasabah baru, maka go smaller. Dari situlah kami membuat konsep membentuk holding ultramikro bersama PNM dan Pegadaian,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat 10 Februari.

Menurut Sunarso, manfaat dari hadirnya holding ultramikro tidak hanya dirasakan secara bank only namun juga terhadap kinerja BRI Group secara keseluruhan.

“Meskipun skalanya kecil dibandingkan dengan BRI, tetapi ada nilai lebih karena bank memiliki basis pelanggan baru, memperluas penawaran layanan, ekosistem ultramikro, pertumbuhan bisnis, dan kontribusi investasi,” kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Analis Trimegah Sekuritas Adi Prabowo menyebut jika bisnis Pegadaian kini semakin meluas berkat terintegrasi dengan sistem usaha BRI. Kata dia, Pegadaian telah berekspansi ke bisnis lain, seperti kredit multiguna, pembiayaan kendaraan, emas, jasa penilaian dan sertifikasi, remitansi, serta safe deposit box.

“Pegadaian juga terbilang agresif bertransformasi digital secara signifikan, ditandai peluncuran Pegadaian Digital pada 2019. Platform tersebut telah mengumpulkan 7 juta pengguna terdaftar dari total 21,86 juta pelanggan. Sebanyak 4,7 juta akun di Pegadaian Digital merupakan pengguna aktif,” ungkapnya.

Sementara itu, PNM juga mendapat hasil positif dengan menorehkan 13 juta nasabah aktif hingga kuartal III 2022 melalui program PNM Mekaar.

“Aksi korporasi holding ultramikro membawa pertumbuhan baru pada BRI. Kami merekomendasikan buy untuk emiten bank bersandi BBRI tersebut dengan target harga Rp6.200 per saham,” kata Adi.