Bagikan:

JAKARTA – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor keuangan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menargetkan peningkatkan kinerja bisnis melalui pemberdayaan ekonomi perempuan.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan, sikap optimistis itu didasarkan pada posisi perseroan yang kini menjadi bagian dari holding ultramikro pemerintah bersama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) dan juga PT Pegadaian.

“Kami semakin mudah dalam melakukan penetrasi dan berbagai proses-proses pemberdayaan yang harus diberikan kepada para pelaku usaha ultramikro yang mayoritas adalah perempuan,” ujarnya dalam pernyataan pers pada dikutip Minggu, 6 November.

Menurut Arief, PMN tidak sama dengan lembaga keuangan lain lantaran hadir dengan memberikan tiga modal. Pertama, modal finansial yang bentuknya pembiayaan atau kredit.

Kedua, modal intelektual yakni wajib mendampingi atau memfasilitasi nasabah untuk saling berdiskusi untuk mengembangkan usaha, dan terakhir modal sosial dalam bentuk jaringan kerja.

“Kami juga bekerja sama dengan kementerian dan instansi lain dalam rangka memberikan literasi bagi nasabah. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan dan memperkuat peran perempuan dalam ketahanan rumah tangga,” tuturnya.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan PNM secara konsisten mengajak para nasabah untuk mengembangkan usaha yang sesuai dengan keahlian. Adapun, mayoritas nasabah PNM bergerak di bidang jasa dan perdagangan.

“Jadi di pertemuan kelompok itu disiapkan strategi sosialisasi dengan cara yang sederhana. Semua kami lakukan untuk membentuk pendidikan kepada nasabah,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama Direktur Bina Perluasan Kesempatan Kerja, Kementerian Ketenagakerjaan I Nyoman Darmata, juga buka-bukaan mengenai program tenaga kerja mandiri yang berbasis masyarakat.

Kemenaker tercatat berupaya membangun jejaring atau menjembatani agar pelaku program tenaga kerja mandiri dapat mempunyai akses permodalan, bisa melalui perbankan, lembaga nonperbankan hingga industri sebagai obsteker mereka.

Sebagai informasi, hingga 3 November 2022 PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp156,8 T kepada nasabah PNM Mekaar yang berjumlah 13 juta nasabah.

Saat ini PNM memiliki 4197 kantor layanan di seluruh Indonesia yang melayani UMKM di 34 Provinsi, 513 kabupaten/kota, dan 5640 kecamatan.