JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) diketahui terus melanjutkan aksi korporasi dengan melakukan pembelian kembali saham (buyback) guna memperkuat kinerja bisnis.
Terbaru, emiten yang dikendalikan pemerintah itu bakal kembali buyback saham sebesar-besarnya Rp.1,5 triliun yang dapat dilaksanakan secara bertahap maupun sekaligus. Proses buyback ini sendiri diselesaikan paling lambat 18 bulan setelah tanggal RUPST 2023.
“Pengumuman aksi korporasi berupa buyback saham ini dilakukan setelah perseroan menyelesaikan proses buyback senilai Rp3 triliun pada akhir Januari 2023,” kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam keterangan resmi, Minggu 5 Februari.
Menurut dia, perseroan telah menyelesaikan buyback sebanyak 647.385.900 lembar saham dengan jumlah nilai sebesar Rp 2.999.999.915.000 (tidak termasuk biaya komisi perantara perdagangan efek dan biaya lainnya).
Dijelaskan saham hasil buyback ini akan digunakan untuk pemberian reward dan insentif kepada pekerja maupun manajemen, sehingga lebih memacu sustainability kinerja perseroan dalam jangka panjang.
BACA JUGA:
Adapun, hingga akhir Kuartal III 2022 BRI Group mampu mencetak laba Rp39,31 triliun atau tumbuh 106,14 persen year on year (yoy) dengan total aset meningkat 4 persen menjadi Rp.1684,60 triliun.
“Ke depan kami optimistis dapat terus menjaga kinerja positif yang didukung melalui integrasi holding ultramikro, permodalan kuat, likuiditas yang memadai, dan yang terakhir upaya menjaga rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) 3,09 persen,” tuturnya.
Sunarso menambahkan, tujuan utama buyback diberikan kepada karyawan adalah untuk meningkatkan engagement karyawan.
“Mengingat dari sisi biaya untuk membeli (buyback) itu ada, kemudian dari sisi kebutuhan untuk mensejahterakan karyawan dengan memberikan saham ada, maka matching lah kira-kira. Duitnya ada, kebutuhannya juga ada, oleh karenanya kita lakukan," tutup dia.