Bagikan:

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diketahui menemui para Jenderal Polisi di Jakarta dalam sebuah agenda resmi.

Disebutkan bahwa bendahara negara datang untuk menyampaikan pandangan pemerintah sekaligus memberikan apresiasi atas peran aktif Kepolisian dalam membantu menangani pandemi COVID-19.

“Peranan Polri dalam pandemi itu luar biasa. Melakukan hal-hal yang betul-betul di luar tupoksi-nya,” ujar dia dalam Rapat Pimpinan (Rapim) Polri 2023 dikutip dari laman Kemenkeu pada Jumat, 10 Februari.

Menurut Sri Mulyani, jajaran Bhayangkara berkontribusi besar untuk pendisiplinan protokol kesehatan di masyarakat, pelaksanaan PSBB/PPKM, program vaksinasi, hingga Rumah Sakit Polri yang menjadi salah rujukan dalam penanganan pasien COVID-19.

Selain itu, terdapat pula andil kepolisian dalam membantu menyalurkan bantuan langsung tunai kepada pedagang kaki lima, warung, dan nelayan, serta menyalurkan bantuan tunai minyak goreng.

“Berkat peranan Polri tersebut, Indonesia mampu menghadapi pandemi dengan lebih baik,” tegasnya.

Diia menambahkan, tidak semua negara mampu mengoptimalkan institusi kepolisian untuk bisa bekerja bersama-sama menyeimbangkan aspek kesehatan, sosial, politik, dan ekonomi keuangan secara baik.

“Polri menjadi institusi yang inheren dan bahkan diandalkan untuk melaksanakan berbagai langkah-langkah yang sifatnya adalah kemanusiaan dan kesehatan. Bagaimana negara harus tiba-tiba tidak boleh ada kegiatan sosial ekonomi, ini kalau tidak bisa dijahit dengan baik, negara itu pasti mengalami gejolak,” tutur dia.

Mengutip informasi yang dirilis oleh Kementerian Keuangan, diketahui Polri pada 2023 memiliki rencana anggaran sebesar Rp107,7 triliun.

Angka itu terdiri dari alokasi untuk belanja operasional sebesar Rp64,6 triliun dan belanja nonoperasional sebesar Rp43,1 triliun.

Adapun pada 2022, institusi pimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo itu tercatat menerima alokasi anggaran Rp106,9 triliun dari sebelumnya Rp111 triliun karena dilakukan automatic adjustment.