JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2022 tercatat sebesar 5,01 persen year on year (yoy).
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan kuartal III 2022 yang mencapai 5,73 persen.
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi secara triwulan memang memiliki pola tersendiri, yakni periode keempat lebih rendah dari periode ketiga.
“Dari sisi produksi, pada kuartal IV sektor lapangan usaha transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 16,99 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 14,93 persen,” ujarnya pada Senin, 6 Februari.
Meski secara umum lebih rendah, namun di kuartal IV terjadi pertumbuhan dari sisi produksi, yaitu lapangan usaha administrasi pemerintahan.
“Konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan tertinggi pada akhir tahun lalu dengan kontribusi 2,38 persen. Diikuti kemudian net ekspor sebesar 2,17 persen, dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 1,09 persen,” tuturnya.
BACA JUGA:
Sementara untuk kuartal III 2022, banyak ditopang oleh lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial (pemberian bansos). Lalu, dari sisi produksi didukung oleh lapangan usaha transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi.
Adapun secara tahun penuh, ekonomi Indonesia pada sepanjang 2022 diketahui tumbuh 5,31 persen atau lebih tinggi dari realisasi 2021 yang hanya 3,70 persen.
Torehan itu sekaligus berhasil memenuhi target pemerintah yang membidik angka 5,2 persen hingga 5,3 persen.