Bagikan:

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memberi keterangan perihal kesediaannya untuk kembali menjabat sebagai bendahara negara periode 2024-2029 usai pergantian pemerintahan pada tahun depan.

Hal itu dia sampaikan saat ditanya oleh salah satu peserta yang hadir dalam kuliah umumnya dengan tajuk Kondisi Ekonomi dan Fiskal Indonesia di Tahun Politik.

“Pertanyaannya tidak relevan (dengan kuliah umum yang dibawakan) jadi tidak usah dijawab,” ujar dia pada Jumat, 3 Februari yang disambut gelak tawa dari para peserta lain.

VOI mencatat, isu jabatan bagi Sri Mulyani bukan kali ini saja mencuat. Pada penghujung Januari lalu pemberitaan media massa banyak mengaitkan dirinya dengan posisi Gubernur Bank Indonesia (BI) yang bakal habis pada Mei nanti.

Akan tetapi, lagi-lagi Menkeu menjawab pertanyaan wartawan dengan respons yang diplomatis.

“Fokus mengerjakan apa yang ada di Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) karena ini adalah tugas utama,” tutur dia ketika menggelar konferensi pers bersama dengan Gubernur BI, Ketua OJK, dan Ketua LPS di Jakarta.

Sebagai informasi, Sri Mulyani tercatat sempat meletakan jabatannya sebagai Menteri Keuangan pada Mei 2010 silam. Kala itu, dia menjadi bagian dari Kabinet Indonesia Bersatu pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Tak butuh waktu lama, pemegang gelar Ph.D. of Economics dari University of illinois Amerika itu kemudian dipercaya menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia.