PLN Catat Lonjakan Konsumsi Listrik di Batam: Lebih dari 14 Persen
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengungkapkan, pertumbuhan konsumsi listrik di Batam mengalami lonjakan signifikan.

Sepanjang tahun 2022, konsumsi listrik meningkat sebesar 14,71 persen dari 2,56 juta megawatt hour (MWh) pada tahun 2021 menjadi 2,94 juta MWh pada tahun 2022.

"Tahun 2022 pertumbuhan konsumsi listrik di Batam luar biasa, kalau tahun 2021 hanya tumbuh 5,01 persen, tahun 2022 ini lebih dari 14 persen. Ini menjadi sinyal pertumbuhan roda ekonomi Batam yang kembali pulih pascapandemi," ujar Darmawan dalam keterangan kepada media, Kamis 2 Februari.

Darmawan menambahkan, geliat pertumbuhan ekonomi di Batam juga terlihat dari potensi kebutuhan listrik di Batam melalui pertumbuhan industri.

Ia menilai, potensi ini menjadi titik cerah bagi pertumbuhan ekonomi nasional mengingat Batam merupakan kawasan yang menjadi wilayah dengan potensi bisnis masa depan.

Apalagi, lanjutnya, Batam menjadi bagian dari rantai pasok komoditas Internasional.

"Batam ini menjadi salah satu wilayah dengan pelanggan prioritas yang besar bagi PLN. Kami berkomitmen akan terus melayani kebutuhan industri di Batam. Melalui PLN Batam, kami akan menyediakan layanan yang super premium untuk mendukung pertumbuhan industri di Batam. Dengan listrik yang andal dan terjangkau, kami yakin PLN Batam dapat menjadi jantung dari pertumbuhan ekonomi di sini," ujar Darmawan.

Sejalan dengan pertumbuhan konsumsi listrik, Asisten I Pemerintah Kota Batam, Yusfa Hendri mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi di Kota Batam pada tahun 2021 mampu tumbuh dengan angka 4,75 persen.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau sebesar 3,43 persen dan secara nasional 3,69 persen. Bahkan pada triwulan II tahun 2022 perekonomian Batam tumbuh 5,01 persen.

"Dan kami meyakini di tahun 2022 ini rentang pertumbuhan ekonomi batam itu ada di kisaran 5,5 sampai dengan 6,8 persen," ucap Yusfa.

Pertumbuhan ekonomi juga terlihat dari mulai pulihnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Batam.

Pada tahun 2020, jumlah wisatawan hanya sekitar 2.000 orang, sementara pada tahun 2022 sudah lebih dari 565.000.

Jumlah tersebut akan meningkat seiring pembangunan infrastruktur seperti peningkatan lebar jalan, Bandar Udara Internasional Batam, dan penyediaan transportasi publik seperti Lintas Rel Terpadu (LRT).

"Targetnya nanti bisa mencapai 30, 40 juta orang yang keluar masuk ke batam melalui bandar udara saja. Bisa kita bayangkan kalau nanti trafik sebanyak itu, tentu ini akan memunculkan multiplier effect. Ini akan memunculkan peluang-peluang bisnis yang besar dan ini tentu juga akan membutuhkan listrik yang banyak," pungkas Yusfa.