Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Dody Widodo menyebut, realisasi anggaran Kemenperin pada Tahun Anggaran (TA) 2022 mencapai 98,13 persen atau melebihi target realisasi yang telah ditentukan, yakni 98,05 persen.

"Diharapkan pada tahun mendatang, kami dapat terus meningkatkan kinerja pelaksanaan anggaran serta laporan keuangan dengan benar dan akuntabel menuju laporan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)," kata Dody di Gedung Kemenperin, Jakarta, Rabu, 25 Januari.

Diketahui, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menggelontorkan anggaran sebesar Rp3,43 triliun kepada Kemenperin untuk menjalankan programnya.

Adapun anggaran Kemenperin tersebut difokuskan pada tiga kegiatan prioritas.

Pertama, program pendidikan dan pelatihan vokasi, seperti kegiatan pelatihan tenaga kerja industri kompeten melalui Diklat Sistem 3 in 1 (pelatihan, sertifikasi, dan penempatan).

Kedua, program nilai tambah dan daya saing industri. Ketiga, program dukungan manajemen, yaitu sertifikasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) produk industri, pengembangan platform data dan informasi Industri 4.0, serta koordinasi pelaksanaan rencana Program Making Indonesia 4.0 di Sekretariat Jenderal.

Pada kesempatan sama, Dody juga menyerahkan apresiasi dan penghargaan kepada unit eselon I di lingkungan Kemenperin dengan realisasi anggaran tertinggi, yakni mencapai 99,66 persen.

Apresiasi penghargaan juga diberikan kepada unit eselon II serta balai industri di seluruh Indonesia dengan penyerapan tertinggi.

Doddy pun berharap, seluruh unit di Kemenperin dapat memaksimalkan realisasi anggaran, bukan hanya pada persentase, namun juga pada kualitas anggarannya.

"Saya harapkan kualitas anggarannya juga semakin meningkat, sehingga betul-betul dapat menggunakan anggaran yang diberikan semaksimal mungkin," pungkasnya.