JAKARTA - Kementerian Perindustrian mendapatkan pagu anggaran Rp2,91 triliun tahun 2023 atau meningkat sebesar Rp287 miliar dibandingkan sebelumnya Rp2,62 triliun pada pagu indikatif.
Peningkatan anggaran tersebut akan dialokasikan untuk program-program strategis yang dijalankan oleh Kemenperin pada tahun depan.
“Alokasi tambahan tersebut antara lain akan dipergunakan untuk partisipasi Indonesia sebagai Partner Country Hannover Messe, penumbuhan dan pengembangan wirausaha baru berbasis daerah potensial, serta pembangunan Indonesia manufacturing center,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dikutip dari Antara, Senin, 29 Agustus.
Program strategis lainnya, yaitu fasilitasi sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) produk industri dalam negeri, fasilitasi sertifikasi halal produk industri, restrukturisasi mesin/peralatan industri, penyusunan neraca komoditas, dan fasilitasi sertifikasi industri hijau.
“Selain itu, akan digunakan untuk pembentukan kelembagaan dan operasionalisasi Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0),” ujar Agus.
Sementara itu, alokasi pagu anggaran Kemenperin berdasarkan program, meliputi program dukungan manajemen sebesar Rp1,51 triliun, program nilai tambah dan daya saing industri sebesar Rp914,59 miliar, serta program pendidikan dan pelatihan vokasi sebesar RP491,89 miliar.
Pada kesempatan ini, Menperin Agus memaparkan alokasi anggaran Kemenperin pada tahun 2022 masih berjalan dari total pagu sebesar Rp2,86 triliun.
Beberapa capaian kegiatan yang dilaksanakan, antara lain pelaksanaan penumbuhan dan pengembangan Wirausaha Baru (WUB) kepada 5.342 industri kecil dan menengah (IKM), yang sampai Agustus 2022 sudah mencapai 4.330 IKM atau 81,05 persen.
Selanjutnya, pelaksanaan fasilitasi sertifikasi TKDN sebanyak 1.250 sertifikat yang sampai Agustus telah tercapai 1.416 sertifikat, terealisasikan 113,28 persen atau melebihi target.
Selanjutnya, pelaksanaan pelatihan Diklat 3 in 1 tenaga kerja industri sebanyak 25.800 orang, yang sampai Juli 2022 telah tercapai 21.800 orang atau 84,50 persen.
Menperin juga menyampaikan pihaknya telah mengelola anggaran sebesar Rp2,82 triliun pada tahun 2021, dengan realisasi sebesar Rp2,75 triliun atau 97,45 persen dari pagu anggaran.
“Realisasi Kemenperin ini telah melampaui realisasi nasional dan menempati urutan ke-35 dari 87 Kementerian/Lembaga. Realisasi tahun 2021 merupakan capaian tertinggi sejak tahun 2017,” ungkapnya.
BACA JUGA:
Di dalam anggaran sebesar Rp2,82 Triliun tersebut, Kemenperin juga mengalokasikan anggaran untuk penanganan Pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) sebesar Rp499,80 miliar dengan realisasi sebesar Rp493,92 miliar atau 98,82 persen dari pagu anggaran.
“Selain mengalokasikan anggaran untuk penanganan Covid-19, Kemenperin juga mengalokasikan anggaran dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp325,40 miliar dengan realisasi sebesar Rp322,65 miliar atau 99,15 persen yang masuk dalam klaster kesehatan dan klaster program prioritas,” papar Agus.