JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia memasuki tahun 2023 yang merupakan tahun politik.
Terlebih, target investasi pada tahun 2023 ditetapkan harus bisa mencapai Rp1.400 triliun.
"Indonesia di tahun 2023, ini tahun politik dan ini tidak gampang. Rasanya setiap tahun politik itu terjadi wait and see. Wait and see ini kalau tidak mampu kita kelola, ini akan berdampak yang tidak terlalu baik pada pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan investasi," katanya dalam konferensi pers "Hilirisasi Kunci Investasi dan Tantangan Investasi 2023", dikutip dari Antara, Rabu 18 Januari.
Bahlil menyebut masalah lapangan kerja yang saat ini dihadapi Indonesia akan bisa diatasi dengan masuknya investasi.
Ia menuturkan ketersediaan lapangan pekerjaan akan meningkat dengan adanya investasi.
Oleh karena itu, stabilitas di dalam negeri sangat dibutuhkan untuk meyakinkan investor menanamkan modalnya di Indonesia.
"Saya ingin menyampaikan bahwa stabilitas adalah sangat penting selain dari apa yang kami lakukan sekarang, (yaitu) penetrasi di pasar nasional dalam negeri maupun luar negeri, bagaimana kami merayu, bagaimana kami mempromosikan, bagaimana kami meyakinkan mereka masuk. Tapi kalau stabilitas dalam negeri tidak kita jaga baik, itu akan menjadi persoalan yang paling besar. Saya kira ini tanggung jawab kita semua," katanya.
Kendati persoalan politik jadi skala prioritas di tahun ini, Bahlil menekankan persoalan ekonomi juga tetap harus dijaga.
Ia menekankan momentum kepercayaan global terhadap Indonesia tidak boleh dibiarkan lewat begitu saja, tetapi harus memiliki dampak ekonomi bagi negara.
"Saya mohon dukungan untuk bisa menjaga stabilitas negara kita dengan baik agar momentum kepercayaan publik, kepercayaan global kepada negara kita ini tidak hanya berjalan begitu saja tanpa mempunyai efek positif apa-apa," katanya.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, Bahlil mengaku optimis akan bisa mencapai target investasi Rp1.400 triliun pada 2023. Untuk mencapai target tersebut, Bahlil akan berfokus pada sektor hilirisasi.
Menurutnya, hilirisasi adalah satu cara untuk mendongkrak pertumbuhan investasi, meningkatkan penciptaan lapangan berkualitas serta mendorong Indonesia menjadi negara maju.
"Investasi kita Rp1.400 triliun di tahun 2023. Apa yang akan dilakukan ke depan, kita fokus pada hilirisasi. Tidak ada cara lain untuk mendongkrak pertumbuhan investasi kita dan menciptakan lapangan yang berkualitas dan sekaligus mendorong Indonesia dari negara berkembang menjadi negara maju," katanya.