JAKARTA - Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti menilai, pentingnya rekonsiliasi nasional pasca Pemilu 2024 guna menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi investor domestik maupun asing.
“Tentu dengan stabilitas politik yang terganggu bisa mengganggu investasi dan pembangunan ekonomi,” kata Esther dikutip dari ANTARA, Jumat, 15 Maret.
Menurut Esther, stabilitas politik menjadi kunci untuk menarik investasi domestik maupun asing. Ketika suatu negara aman dan kondusif maka kepercayaan investor akan meningkat, sehingga mereka lebih berani untuk melakukan investasi jangka panjang.
Dia mengatakan stabilitas politik yang terganggu juga dapat berdampak negatif pada kepercayaan investor dan pasar keuangan. Ketidakpastian politik cenderung menyebabkan fluktuasi pasar yang signifikan, yang dapat mengakibatkan penurunan nilai tukar, kenaikan suku bunga, dan penurunan harga saham, yang semuanya dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi.
Oleh karena itu, rekonsiliasi yang berhasil juga dapat mengurangi ketidakpastian politik yang seringkali menjadi hambatan bagi pertumbuhan ekonomi.
Dengan demikian, kata Esther upaya rekonsiliasi nasional tidak hanya berdampak pada stabilitas politik, tetapi juga secara langsung mempengaruhi pertumbuhan dan kemakmuran ekonomi suatu negara.
Lanjut Esther mengatakan selain untuk menarik investor, dengan adanya stabilitas dan kerjasama, maka semua pihak akan bersinergi dalam mengendalikan harga bahan pokok yang saat ini masih tinggi.
“Yang terpenting perlu menjaga kepercayaan rakyat dengan menjaga stabilitas harga sehingga daya beli konsumen terjaga agar pertumbuhan ekonomi stabil atau bahkan meningkat. Data historis menunjukkan bahwa dua Presiden Indonesia jatuh karena inflasi tinggi dan kelangkaan pangan,” ucap Esther.
Esther menilai, keterlibatan aktif dari semua elemen dalam upaya rekonsiliasi nasional menjadi kunci untuk mengatasi polarisasi politik dan menciptakan iklim yang kondusif bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
BACA JUGA:
Baik masyarakat sipil, lembaga-lembaga negara, dan partai politik harus bersatu untuk membangun konsensus dalam menyelesaikan perbedaan politik.
Selain itu dengan melakukan rekonsiliasi nasional yang efektif, Indonesia dapat memperkuat fondasi demokrasi, meningkatkan stabilitas politik, dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Dialog untuk meredam potensi konflik perlu dilakukan. Dan yang harus dilakukan adalah menjaga stabilitas harga agar tidak memicu lebih panas suhu politik,” kata Esther.