Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, memastikan beras impor tahap kedua akan tiba di Indonesia pada pertengahan Februari mendatang. Hal ini berbeda dengan keputusan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang akan menutup izin impor pada akhir Januari.

Meski begitu, Buwas sapaan akrab Budi Waseso menjamin bulan Maret tidak akan terdapat aktivitas impor beras lagi, mengingat pada bulan tersebut para petani di dalam negeri sedang memasuki puncak panen.

“Kami berusaha (impor masuk) terakhir pertengahan Februari. Jadi Maret sudah tidak ada lagi barang impor yang masuk ke Indonesia,” kata Budi, dalam Rapat Kerja Komisi IV DPR, Senin, 16 Januari.

Buwas juga menegaskan, kebijakan impor beras bukan diajukan oleh Bulog. Melainkan keputusan bersama dengan pemerintah yang telah melalui serangkaian proses rapat kabinet maupun rakortas.

Seperti diketahui, Bulog mendapatkan penugasan impor beras sebanyak 500.000 ton dari beberapa negara untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Pada tahap pertama, Bulog berencana mendatangkan 200.000 ton beras impor. Namun, hingga saat ini baru sekitar 120.000 ton yang masuk ke Indonesia dan diperkirakan akan sampai seluruhnya di akhir Januari 2023.

Sementara untuk tahap kedua sebanyak 300.000 ton akan masuk di Februari. Rencananya, perdana masuk sebanyak 15.000 ton dari Vietnam pada awal Februari dan bertahap masuk hingga seluruhnya.

Buwas mengatakan jika nanti impor beras baik tahap pertama maupun kedua tidak terealisasi, Bulog tidak mempermasalahkan itu. Menurut dia, yang terpenting pihaknya telah mengusahakan agar barang impor tersebut cepat masuk ke dalam negeri.

“Kita tidak bisa paksakan, saya kan sudah berusaha, yang punya kapal bukan saya. Laut bukan saya yang bisa nyetel, cuaca apalagi, masa kita mau lawan itu. Ya sudah kalau nanti dibatalkan yaudah nggak apa-apa,” ucapnya.

Tak hanya itu, Buwas juga terlihat menanggapi  dengan santai apabila beras impor gagal masuk sesuai dengan kuota impor yang ditetapkan pemerintah.

“Nanti kita bicarakan lagilah. (Kalau dibatalkan) ya enggak apa-apa kan tanggungjawab bukan saya. Ini lan semua perintah negara. Kalau diminta dibatalin, ya batalin gitu. Kita mah gak masalah, gak usah dibikin pusing,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menekankan bahwa pihaknya akan menutup keran impor beras selambat-lambatnya hingga akhir Januari 2023. Pasalnya, Indonesia sebentar lagi akan masuk ke musim panen raya pada Maret mendatang.

“Beras Januari end, enggak boleh lagi. Januari. Enggak bisa lagi, saya kasih izin sampai Januari. Habis itu enggak bisa lagi,”ujarnya di Cilegon, Banten, Minggu, 15 Januari.

Menurut Zulhas, tidak ada alasan apapun untuk masuknya beras impor setelah izin ditutup. Kata Zulhas, ketika sudah masuk musim panen raya, maka harus menyerap beras di dalam negeri.

“Ya salahin sendiri dong. Kita beli petani lah, kan udah panen. Beli ke petani yang banyak baru setelah itu kita operasi pasar,” kata Zulhas.