JAKARTA – Bea Cukai wilayah Jawa Timur disebut melakukan kunjungan ke fasilitas produksi PT Bentoel Prima yang berlokasi di Jalan Raya Karanglo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang pada awal tahun ini.
Kasubdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Hatta Wardhana mengatakan aksi ini merupakan salah satu upaya menjalankan fungsi di bidang fasilitasi perdagangan dan asistensi perindustrian.
“Kami melakukan kunjungan kerja ke pengguna jasa melalui program customs visit customer (CVC). Kegiatan ini dilakukan salah satunya sebagai sarana mengetahui kondisi bisnis para pelaku usaha dan kendala yang terjadi di lapangan,” ujarnya dalam keterangan pers dikutip Jumat, 13 Januari.
Hatta menjelaskan, selain menyambangi PT Bentoel, pihaknya juga mendatangi PT Merapi Agung Lestari di Bandulan, Kecamatan Sukun, Kota Malang dengan tujuan yang sama.
“Kedua entitas ini termasuk perusahaan barang kena cukai hasil tembakau (BKC HT) yang memiliki hasil produksi utama berupa sigaret kretek tangan (SKT) dan sigaret kretek mesin (SKM), jadi kami ingin mengetahui langsung proses bisnis yang dijalankan oleh perusahaan,” tuturnya.
Hatta menambahkan, wilayah Malang dan Jawa Timur pada umumnya merupakan salah satu daerah di Indonesia dengan penerimaan cukai yang tinggi.
“Kami akan terus melakukan customs visit customer (CVC) untuk monitoring dan evaluasi pelayanan yang berkaitan dengan kontribusi penerimaan negara,” tegas dia.
BACA JUGA:
Sementara di Pasuruan, Bea Cukai melakukan kunjungan kerja ke pengusaha penerima fasilitas kawasan berikat, yaitu PT Cheil Jedang Indonesia. Adapun, perusahaan ini meraih predikat sebagai kontributor tertinggi penerimaan pada bidang kepabeanan periode 2022.
Terkait kegiatan ini Hatta menjelaskan bahwa kedua pihak membahas hal teknis terkait fasilitas kepabeanan dan dilanjutkan dengan diskusi secara komprehensif terkait isu terkini dan solusi atas permasalahan.
"Kami berharap dengan kegiatan ini para pengguna jasa dapat memberikan masukan untuk perbaikan proses bisnis Bea Cukai ke depannya, sehingga dapat meningkatkan kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan,” tutupnya.