JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyediakan uang tunai sebesar Rp37,6 triliun untuk mengantisipasi kebutuhan tarikan nasabah di mesin ATM saat libur Nataru. Jumlah ini meningkat 8 persen dibanding tahun 2021.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, BCA akan mengantisipasi kebutuhan perbankan nasabah melalui berbagai kanal yang dimiliki.
"Mencermati kebutuhan nasabah yang dinamis dan beragam, BCA terus mendorong layanan berkonsep hybrid, baik secara online maupun offline dan tetap dapat melakukan transaksi melalui layanan digital BCA, seperti BCA mobile, myBCA, dan KlikBCA," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat 30 Desember.
Jahja menambahkan, selama periode libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru), kantor cabang BCA akan beroperasi normal di hari kerja.
Terkait kebutuhan membuka rekening baru, lanjut Jahja, sudah dapat dilakukan secara online melalui BCA mobile. Kemudian, untuk pembayaran tagihan yang umumnya datang di akhir bulan juga sudah dapat dilakukan dalam satu genggaman di BCA mobile dan myBCA.
Nasabah juga dapat mengakses fitur Lifestyle pada BCA mobile untuk memesan dan membayar tiket pesawat, kereta api, bioskop, hingga atraksi dan rekreasi.
BACA JUGA:
BCA juga menyediakan fasilitas QR Cross Border via BCA mobile yang dapat digunakan nasabah ketika melakukan perjalanan ke Thailand.
"Saat berbelanja dan melakukan pembayaran di Thailand, nasabah BCA bisa menggunakan fitur QRIS di BCA mobile untuk membayar dengan scan kode QR dari merchant yang sudah bermitra dengan bank Thailand yang terintegrasi dengan jaringan QRIS," beber Jahja.
Selain transaksi dapat dilakukan dengan cashless dan praktis, nominal transaksi yang dilakukan akan dikonversi otomatis sesuai dengan kurs e-rate BCA yang kompetitif.
Lebih jauh Jahja juga mengimbau nasabah untuk berhati-hati terhadap berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan BCA.
"Jangan pernah bagikan data pribadi perbankan yang sifatnya rahasia seperti nomor kartu ATM, PIN, OTP, dan lain lain. BCA tidak pernah meminta nasabah untuk mengisi data-data pribadi melalui sarana apapun, termasuk link," pungkas Jahja.