JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menyepakati kerja sama dengan PT Gunung Raja Paksi atau GRP terkait dengan inisiatif strategi environmental, social and governance (ESG) guna mewujudkan ekonomi berkelanjutan.
Direktur Enterprise and Commercial Banking BNI Muhammad Iqbal mengatakan, perseroan memiliki visi yang sama dengan GRP sebagai pelaku industri yang cukup terdepan dalam menerapkan metode produksi yang berkelanjutan.
“Sebagai pionir green banking di Indonesia kami berharap dapat terus mendorong perubahan menuju masa depan kegiatan usaha yang berkelanjutan serta kerjasama bisnis yang menyeluruh,” ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip Kamis, 29 Desember.
Menurut Iqbal, BNI dan GRP akan bisa mengoptimalkan potensi pembiayaan value chain perusahaan, cash management, payment channel, supply chain financing, pembiayaan KUR ke para mitra serta produk konsumer karyawan.
“Kami siap menyediakan dana maupun pinjaman, tentunya dengan menyediakan solusi digital yang solid bagi GRP,” tutur dia.
Dalam kesempatan yang sama, Chief Financial Officer GRP Roymond Wong mengungkapkan pihaknya menjadi pabrik baja pertama yang mendapatkan sustainability linked loan (SLL) sebesar 32 juta dolar AS equivalent Rp500 miliar melalui BNI.
“Hal ini merupakan lanjutan dari rangkaian inisiatif perusahaan setelah peresmian ESG Strategy Handbook bulan Oktober lalu yang proses nya berkolaborasi dengan PT ERM Indonesia. Proses penilaian ESG Risk Rating ini pun dilakukan oleh pihak independen dan berskala internasional, dengan diserahkannya kedua laporan ini kepada pihak bank, perusahaan akan mendapatkan insentif ekonomi lebih lanjut,” kata dia.
BACA JUGA:
Roymond menjelaskan, GRP berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi operasional melalui penurunan konsumsi energi sehingga diharapkan mampu berkontribusi positif pada pengurangan emisi karbon.
“Kami mengapresiasi dukungan BNI ini. Tentunya, langkah strategis bersama ini tidak hanya mendorong metode produksi yang berkelanjutan bagi GRP, tetapi juga memungkinkan Indonesia untuk mempercepat upaya dekarbonisasi,” tegas dia.
Sebagai informasi, kredit bilateral lima tahun yang telah ditandatangani sejak Juni 2022 ini akan digunakan untuk mendanai salah satu inisiatif keberlanjutan GRP, yang mencakup proyek Light Section Mill (LSM) yang baru saja diresmikan.