Cetak SDM Industri, Kemenperin Terus Kembangkan Kemitraan <i>Link and Match</i> Dunia Pendidikan dengan Industri
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: Dok. Kemenperin)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) turut berperan aktif dalam menyediakan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten guna memenuhi kebutuhan dunia industri.

Sebab, SDM yang terampil menjadi salah satu faktor penting dalam mendukung peningkatan produktivitas dan daya saing sektor industri.

"Upaya penyediaan SDM industri yang kompeten menjadi suatu tantangan saat ini, karena terdapat ketidaksesuaian antara supply dari dunia pendidikan dengan demand dari pasar kerja industri, sehingga perlu diselaraskan," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara Groundbreaking Gedung Pendidikan SMK-SMAK Bogor, Senin, 26 Desember.

Agus mengatakan, melalui seluruh unit pendidikan kejuruan yang dimiliki Kemenperin, pihaknya bertekad untuk terus mengembangkan pendidikan vokasi yang menjadi best practice kemitraan link and match antara dunia pendidikan dengan dunia industri.

"Kunci keberhasilan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan vokasi terletak pada orientasi penyelenggaraan yang berfokus pada pemenuhan demand, bukan pada supply," ujarnya.

Hal itu sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi.

Regulasi ini menyebutkan agar program pendidikan dan pelatihan vokasi dapat menghasilkan tenaga kerja yang selaras dengan kebutuhan industri, juga mampu berkembang menjadi pengusaha mandiri.

Oleh karena itu, Kemenperin mendukung lahirnya SDM kompeten dalam menopang kinerja industri nasional.

"Bapak Presiden telah mengamanatkan untuk melakukan perubahan mendasar pengelolaan pendidikan dan pelatihan vokasi, yaitu dengan melakukan orkestrasi secara menyeluruh, sebagaimana telah dilakukan oleh negara-negara yang sukses mengelola SDM-nya, termasuk SDM industri," jelas Agus.

Ia optimistis, bahwa pembangunan gedung dan fasilitas pendidikan yang baru di SMK-SMAK Bogor akan mampu menghadirkan ekosistem pendidikan vokasi yang secara konsisten menghasilkan gagasan kreatif dan inovatif, baik dari guru maupun siswa, sehingga akan terus berkembang secara produktif.

Hal ini sejalan dengan adanya peluang bonus demografi dan upaya Indonesia untuk keluar dari pendapatan menengah (middle income trap) menuju negara berpendapatan tinggi.

"Gedung baru yang dibangun ini, diharapkan tidak hanya memperkuat dan meningkatkan semangat sivitas akademika SMAK Bogor, tetapi juga akan menginspirasi lahirnya berbagai gagasan dan inovasi yang memantapkan kiprah SMK-SMAK Bogor sebagai sekolah vokasi berwawasan global dan berkarakter," terang Agus.

Sekolah yang sebelumnya berlokasi di Ciheuleut, Bogor, tersebut akan direlokasi ke Tanah Baru, Bogor, dengan lahan seluas 35.000 meter persegi.

Selain memiliki fasilitas sekolah lengkap, nantinya bangunan sekolah tersebut dapat menampung 1.200 siswa untuk kegiatan pembelajaran, laboratorium, hingga ekstrakurikuler. Kawasan baru SMK-SMAK Bogor juga akan dilengkapi viewing deck dan kolam retensi.

SMK-SMAK Bogor telah menerapkan metode pembelajaran secara dual system, yang mengutamakan proporsi praktik 70 persen dan 30 persen teori.

Selain itu, SMK-SMAK Bogor juga menerapkan kurikulum yang terintegrasi antara Kemendikbud, industri internasional, serta Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

Lama pembelajaran di SMK-SMAK Bogor adalah empat tahun, termasuk program magang di industri selama enam bulan.

Menperin Agus mengapresiasi SMK-SMAK Bogor yang serapannya tinggi dan telah meraih nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tertinggi tingkat SMK se-Indonesia pada tahun 2022.

"Setiap tahunnya, lulusan SMK-SMAK Bogor sudah terserap bekerja di industri pada saat wisuda kelulusan. Saat ini, SMK-SMAK Bogor merupakan SMK terbaik di Indonesia. Inilah kebanggaan kami bersama," tuturnya.

Kemudian, fokus SMK-SMAK Bogor pada satu bidang keilmuan analisis kimia menjadikan pembeda diantara unit pendidikan vokasi lainnya. Ditambah lagi, sekolah ini konsisten mencari mitra, sehingga semakin mudah dalam mengembangkan dirinya.

"Keberhasilan ini juga ingin kami tularkan atau multiplikasi, sehingga SMK-SMAK Bogor bisa menjadi laboratorium hidup yang terus dapat berkembang, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi kami dorong juga berkiprah di tingkat global," pungkas Agus.