Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa lembaga dunia meramalakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melambat di 2023.

"Dapat kami sampaikan Bapak Presiden bahwa tantangan yang datang silih berganti merupakan hal yang tidak mudah. Proyeksi ekonomi beberapa lembaga koreksi ke bawah," katanya dalam acara 'Outlook Perekonomian Indonesia 2023', Rabu, 21 Desember.

Airlangga mengatakan, Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) yang memprediksi ekonomi Indonesia akan turun dari 5,4 persen menjadi 5 persen.

Sementara Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memprediksi ekonomi Indonesia akan mengalami perlambatan dari awalnya 5,3 persen menjadi 5 persen di 2023.

Sedangkan OECD mengoreksi dari 5,3 persen menjadi 4,7 persen.

"Namun dalam semua koreksi masih 4,7 sampai dengan 5 persen," tuturnya.

Pada kesempatan itu, Airlangga mengatakan, Indonesia pernah menghadapi ketidakpastian saat penanganan COVID-19.

Namun, kata dia, berkat kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Indonesia bisa bertahan.

"Kita mengoordinasi sektor fiskal, moneter, maupun sektor riil. Nah tentu ini menjadi pembelajaran yang berharga untuk penanganan ketidakpastian berbagai risiko ke depan," ucapnya.

Sekadar informasi, meskipun berbagai lembaga negara mengoreksi ramalan pertumbuhan ekonomi pada 2023, namun angka tersebut tak berbeda jauh dengan prediksi Bank Indonesia, di mana pertumbuhan ekonomi Indonesia dikisaran 4,5 persen hingga 5,3 persen.