JAKARTA - Executive Vice President PT PLN (Persero), Dispriansyah memastikan, krisis batu bara seperti tahun 2021 tidak akan terulang lagi.
Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan cadangan batu bara yang cukup di akhir tahun 2022.
Dipriansyah mengungkapkan, jika pihaknya telah melakukan koordinasi dari tambang hingga pengapalan untuk memastikan pasokan batu bara.
Adapun rerata hari operasi pembangkit (HOP) PLN saat ini di atas 20 hari untuk tiap pembangkit.
"Kami sekarang tiap akhir tahun melakukan koordinasi terhadap mulai dari apa tambang. Kemudian, pengangkutannya seperti apa kapan itu tiba, kalau misalnya ada masalah itu ada penggantinya dari mana," ujarnya dalam konferensi pers yang dikutip Selasa 20 Desember.
Dispriansyah juga mengucakan terima kasih kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) atas bantuan mengamankan pasokan batu bara PLN.
"Tahun ini kami sangat yakin aman untuk pasokan batu baranya," imbuhnya.
Sebelumnya, pada awal tahun 2022 Indonesia sempat mengalami krisis pasokan batu bara dan 10 juta pelangan PLN terancam mengalami pemadaman lisrik.
BACA JUGA:
Untuk mencegah hal itu, pemerintah juga sempat memutuskan untuk melarang ekspor batu bara sejak 1 Januari hingga 31 Januari 2022.