Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidang tugasnya, dengan kembali melaksanakan Pelatihan Dasar (Latsar) bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Pelatihan dasar CPNS tersebut ditujukan bagi para peserta yang lolos melalui serangkaian tes ujian masuk CPNS yang telah diselenggarakan serentak dan transparan pada tahun lalu.

"Pelatihan dasar ini merupakan salah satu syarat wajib agar CPNS dapat resmi diangkat menjadi PNS," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Arus Gunawan, di Jakarta, Rabu, 7 Desember.

Arus mengatakan, untuk menyiapkan SDM aparatur yang kompeten dan professional sesuai dengan kebutuhan organisasi dan industri, diperlukan pelaksanaan pengembangan kompetensi para aparatur.

"Hal ini merupakan salah satu langkah untuk memberikan dukungan bagi pertumbuhan dan peningkatan daya saing sektor industri," ujarnya.

Ia juga menyebut para CPNS dipersiapkan untuk melanjutkan perjuangan dalam memajukan industri nasional, serta dapat memberikan kontribusi yang maksimal kepada unit kerja masing-masing dengan memanfaatkan wawasan dan pengetahuan yang telah diperoleh dari pelatihan ini.

Pelatihan Dasar tahun 2022 ini terdiri dari empat agenda, di antaranya Kesiapsiagaan Bela negara, Nilai Dasar ASN BerAKHLAK, Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI, serta Habituasi.

Sekadar informasi, Latsar CPNS telah dilaksanakan pada April-Desember 2022 di Kantor BPSDMI Jakarta dan Balai Diklat Industri di sejumlah wilayah Indonesia.

Pelatihan ini diikuti sebanyak 804 CPNS Kemenperin yang dibagi dalam lima gelombang dengan meliputi 20 angkatan.

Latsar CPNS tahun 2022 dilaksanakan berdasarkan Keputusan Kepala LAN No 13 tahun 2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan Latsar CPNS dan Keputusan Kepala LAN No. 14 tahun 2022 tentang Kurikulum Latsar CPNS, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Aparatur.

Dalam keputusan Kepala LAN tersebut, digunakan metode blended learning, yaitu metode pembelajaran yang menggabungkan atau mengkombinasikan antara pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan pembelajaran tatap muka (PTM).

Metode ini terdiri atas empat tahapan, di antaranya Massive Open Online Course selama 16 hari, Distance Learning selama 22 hari, Habituasi paling singkat selama 30 hari kerja, dan Klasikal selama enam hari.

Untuk mengakomodasi program peningkatan kompetensi SDM aparatur bidang industri, BPSDMI Kemenperin juga tengah membangun Corporate University (CorpU) yang akan menjadi wadah bagi seluruh SDM aparatur bidang industri untuk belajar dan saling berbagi pengetahuan secara berkesinambungan, serta terkoneksi dalam sebuah ekosistem pengetahuan untuk meningkatkan produktivitas industri nasional.

SDM aparatur bidang industri diharapkan dapat menjadi digital talent dan digital leader yang akan siap mendukung transformasi birokrasi digital di era revolusi industri 4.0.