Bagikan:

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menegaskan bahwa pemerintah telah mengalokasikan sejumlah anggaran khusus di APBN yang digunakan sebagai belanja negara dalam mengatasi dampak bencana yang di Indonesia.

Menurut dia, pada tahun ini pemerintah menganggarkan belanja negara sebesar Rp3.106,4 triliun. Jumlah itu termasuk diantaranya adalah dana penanggulangan serta mitigasi bencana di seluruh wilayah Tanah Air.

“Anggaran lebih dari Rp3.000 itu dipakai untuk banyak hal, seperti bantuan sosial maupun anggaran untuk mengatasi bencana, seperti yang dilakukan oleh Pak Bas (sapaan akrab Menteri PUPR Basuki Hadimuljono) saat ini yang siap dan sigap untuk membantu pemerintah daerah dalam menghadapi bencana,” ujarnya dalam seremoni serah terima hibah barang milik negara (BMN), Rabu, 7 Desember.

Menkeu menjelaskan, pemerintah meningkatkan kewaspadaan jelang tutup tahun 2022 mengingat potensi bencana kerap kali terjadi pada periode ini.

“Kita tahu Desember menjadi musim penghujan yang berpeluang menimbulkan dampak pada keamanan dan keselamatan masyarakat,” tutur dia.

Dalam catatan VOI, dana penanganan bencana yang ditetapkan pemerintah masih cukup jauh dari nilai ideal. Berdasarkan data yang dilansir oleh Kementerian Keuangan, terungkap jika APBN hanya menganggarkan Rp5 triliun hingga maksimal Rp10 triliun per tahun.

Jumlah itu lebih sedikit dibandingkan dengan rata-rata nilai kerusakan langsung yang ditimbulkan dari bencana dalam 15 tahun terakhir mencapai sekitar Rp20 triliun per tahun.

Terbaru, bencana gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Petaka itu disebut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membuat 60.570 unit rumah dan bangunan mengalami kerusakan.